Apom Manis Khas Meureudu, Jejak India Dalam Kuliner Bumi Japakeh
Meureudu, adalah nama sebuah ibukota dari kabupaten pidie jaya, provinsi aceh, yang dulu pernah menghiasi bingkai sejarah dimasa lalu karena perannya yang cukup strategis di dalam pemerintahan aceh kala itu .
Undang-Undang Kerajaan Aceh juga mensahihkan tentang keberadaan Negeri Meureudu sebagai daerah kepercayaan sultan untuk melaksanakan segala perintah dan titahnya dalam segala aspek kehidupan politik, ekonomi, sosial, budaya, dan pertahanan keamanan Kerajaan Aceh Darussalam. Kala itu meureudu adalah sebuah negeri yang berada langsung di bawah Kesultanan Aceh dengan status Nanggroe Bibeueh (negeri bebas-red).
Penduduk Negeri Meureudu dibebaskan dari segala beban dan kewajiban terhadap kerajaan. Negeri Meureudu hanya punya satu kewajiban istimewa terhadap Kerajaan Aceh, yakni menyediakan bahan makanan pokok (beras-red), karena Negeri Meureudu merupakan lumbung beras utama kerajaan.
Meureudu selain dikenal dengan karakter masyarakat nya yang "mata hu su meutaga"
yang bermakna ketegasan sikap, disiplin dan tidak main-main dengan aturan kepemimpinan yang telah disepakati Yang diwariskan oleh ulama besar bernama teungku japakeh, terbukti ketika beliau menentang raja karena tidak konsenkuen dengan janji kedatangannya yang kemudian membuat meureudu dikenal dengan sebutan bumi japakeh , meureudu juga dikenal akan masyarakat nya yang sangat lihai dalam mengolah aneka ragam makanan/masakan kuliner khas india yang lezat.
Pengaruh budaya india sangat melekat didalam setiap racikan makanan kuliner yang ada di meureudu, seperti martabak kari, eungkoet keumamah, kuah sie itek, kuah pliek u, sate kambing jumbo khas meureudu, kanji rumbi, bandrek india, bu guri, bu briani, kuah dalica, kue adee, apam, apom manis atau apom india dan masih ada beberapa lagi yang lain.
pengaruh nya bisa dilihat dari segi bumbu, rasa hingga tampilannya.
Beberapa makanan di atas memang di buat langsung oleh orang yang mempunyai garis keturunan india yang sampai sekarang masih ada dan bermukim di desa dayah kleng, salah satu desa yang ada di kabupaten pidie jaya yang mana mayoritas orang yang mendiami desa tersebut punya garis keturunan india.
Seperti kue "apom manis" Yang ada di meureudu misal nya, yang belum terekspos media, kue ini hampir sama dengan apam pidie dalam proses pembuatan dan bahan pokoknya yang juga menggunakan tepung beras.
Namun ada beberapa perbedaan baik dari cara segi penambahan gula, telur, dan bahan rempah-rempah kedalam adonan nya maupun cara penyajian nya.
Jika apam disajikan dengan kuah yang disebut kuah tuhe maka tidak demikian dengan apom.
Apom bisa dimakan langsung dalam keadaan hangat setelah matang tanpa harus dicampur kuah karena rasa nya sudah manis dan pinggir nya yang gurih. Masyarakat di meureudu sendiri menjadikan apom sebagai cemilan pagi untuk mengisi perut kosong sebelum beraktivitas dengan Ditemani secangkir kopi, teh manis atau pun susu sambil ngobrol diwarung kopi ataupun bercengkrama dengan keluarga di rumah.
Menurut penuturan dari ibu nurhayati, seorang pedagang atau lebih tepatnya satu-satu nya penjual kue apom di meureudu yang masih bertahan hingga saat ini yang tak lain adalah ibu saya sendiri ; apom adalah makanan yang berasal dari india, beliau belajar membuat kue apom dari ibu nya yang juga dulu penjual kue apom di meureudu dan punya garis keturunan india, resep apom ini sudah diajarkan turun temurun dikeluarga kami , Ada sedikit perbedaan warna dan rasa dari apom yang ada di wilayah lain, yang membuat apom ini unik adalah dalam proses pembuatan nya yang tidak menggunakan bahan pengawet sama sekali, hanya mengandalkan rempah-rempah dan bahan alami lainnya sehingga apom ini aman untuk dimakan oleh siapa saja atau semua usia.
Tak heran jika setiap pagi ramai yang mengantri untuk membeli apom baik untuk dimakan sendiri, dibawa untuk orang sakit, dibawa ke kantor untuk dimakan bersama rekan-rekan kerja, atau dikirim keluar daerah. Masyarakat sekitar meureudu sendiri sudah sangat mengenal apom manis, bahkan para perantau yang sudah lama meninggalkan kampung halamannya ketika pulang kampung selalu menyempatkan waktu untuk singgah membeli apom manis sambil berkelakar "hana sah rasa jih lon woe u gampong meseu hana merempek pajoh kue apom (tidak sah rasa nya saya pulang kampung jika belum makan kue apom) " , ada juga yang berkelakar "meseu na yang ngaku droe ureung kede meuruedu tapi hana dituri kue apom nyoe, berarti jih koen ureung meureudu asli (kalau ada yang ngaku dirinya orang kede meureudu tapi tidak tahu tentang kue apom ini, berarti dia bukan orang meureudu asli) ". Begitulah, Masyarakat meureudu sangat akrab dengan kue ini. dan akhir-akhir ini ibu saya juga mengajarkan saya tentang cara pembuatan kue apom ini.
Sejauh penelusuran saya saat ini, eksistensi kue apom manis ini sebagai makanan jajanan di meureudu sudah 50 tahun lebih, dari mulai nenek saya yang berjualan lalu diteruskan oleh ibu saya sampai saat ini. Dahulu sebelum menjadi makanan jajanan, apom adalah makanan keluarga yang disajikan oleh para orang tua terdahulu saat menyambut hari lebaran atau saat menyambut tamu baik keluarga perantau dari india atau yang punya garis keturunan india yang berniaga dan menetap diwilayah lain yang berkunjung untuk bersilaturahmi.
Penyajian kue apom adalah salah satu upaya untuk membangun kedekatan antar keluarga, mengingatkan mereka akan kampung halaman nya dan juga menjadi salah satu media untuk mereka melepaskan rindu akan suasana kampung halaman nya bagi mereka yang merupakan perantau langsung dari india.
Bagi mereka yang keturunan india tapi lahir di aceh, dengan penyajian kue apom ini diharapkan bisa menambah pengetahuan mereka tentang makanan tradisional, tahu akan adanya warisan leluhur, Dan juga menjadi bagian dari pelestarian budaya.
Menurut beliau apom ini juga ada beberapa variasi ; selain apom manis siap saji, ada juga variasi yang tidak menambahkan gula kedalam adonannya, tapi untuk penyajian nya disajikan dengan gula merah, susu, kukusan kelapa, saus cokelat, dan juga keju. Ada juga yang dibuat dengan cara memecahkan telur ketengah apom saat memasak sehingga bentuk tengah nya seperti telur mata sapi yang mana masih kelihatan kuning telur ditengah apom ,lalu disantap dengan kuah kari.
Untuk variasi seperti itu biasanya nenek dulu menghidangkan nya atas permintaan achi/aci dan nana (sebutan untuk kakak perempuan dan abang laki-laki) yang sudah terbiasa dengan variasi demikian karena sering memakan nya saat berada di india. Sedangkan untuk yang keturunan india yang lahir di aceh mereka lebih menyukai apom manis, mungkin karena lidah mereka lebih cocok dan mudah beradaptasi dengan variasi yang manis.
Saya mencoba mencari tahu lebih jauh lagi tentang kue apom ini, dan di beberapa sumber yang saya temukan, di malaysia sendiri disebut apam lenggang, hampir sama dengan apom manis meureudu tapi ada sedikit perbedaan dari segi warna dimana apam lenggang umum nya berwarna putih dan digulung seperti kebab ketika sudah masak, berbeda dengan yang dimeureudu yang tidak di gulung dan berwarna agak kuning serta ada sedikit tambahan rempah-rempah kedalam adonannya sehingga menimbulkan aroma yang wangi. Di india sendiri apom ini sering disebut ; Appam/vellayappam atau appam putih , ini populer di sebagian besar india selatan terutama dikerala dan tamil nadu, paling sering dimakan untuk sarapan atau makan malam. di beberapa wilayah lain nya disebut dengan sebutan hopper, aapa, appa, aappam, palappam, gulle eriyappa.
Untuk penyajian nya pun berbeda-beda, ada yang disajikan dengan ; stew yaitu seperti kuah kari dengan bumbu rempah-rempah dan aromatik seperti merica, daun salam/temurui, bawang bombay, cabai, garam, santan, daging cincang serta tambahan beberapa sayuran seperti wortel, kentang, tomat, dan kacang-kacangan. bagi mereka yang vegetarian maka tidak menggunakan daging sehingga kuah nya hampir mirip dengan kuah lontong.
Ada juga yang menambahkan telur kedalam kari nya yang mereka sebut nantinya dengan sebutan egg curry with coconut milk atau kari telur, pembuatan nya tidak jauh berbeda, hanya ada beberapa tambahan bumbu seperti bawang merah, bawang putih, jahe, kunyit dan ketumbar.
Ada juga yang disajikan dengan coconut chutney Atau saus kelapa, Dibuat dari ampas kelapa yang ditumbuk dengan bahan lainnya seperti cabai hijau, asam jawa, Garam, ketumbar, Dan air. Begitulah, ada banyak variasi yang menghasilkan perbedaan baik dari segi rasa, warna maupun penyajian nya. Sesuai dengan pengaruh masyarakat dan revolusi pangan itu sendiri.
Untuk kue apom meureudu sendiri dibuat sepraktis mungkin dengan rasa manis dan lezat, bisa langsung dimakan setelah matang tanpa kuah kari atau kuah lainnya sehingga mudah untuk dibawa dan dimakan dimana saja tanpa harus repot dalam mencari beberapa piring, mangkok dan lain-lain nya terlebih dahulu untuk bahan hidangan. menyesuaikan dengan karakter orang aceh yang sederhana dan praktis.
Makanan khas memang memiliki hubungan yang sangat erat dengan keberadaan budaya, karena seiring berjalannya peradaban, makanan memang tidak pernah lepas dari kehidupan, oleh karena itulah kebudayaan erat dan berjalan beriringan dengan kuliner
Bisa dikatakan ini bagian dari proses akulturasi ; perpaduan dua budaya atau lebih yang akhirnya menghasilkan budaya baru, namun tidak menghilangkan unsur dari budaya lama.
Bagi yang penasaran dengan "kue apom manis meureudu" Silahkan datang ke desa kota meureudu, jalan revolusi, tepat nya di depan wisma kuala, arah menuju pantai meurah setia. Buka sekitar jam 08:00 pagi sampai jam 11:00 pagi, khusus bulan ramadhan buka dari jam 16:00 sampai jam 18:20.
Soal harga, makanan tradisional memang tidak akan membuat penikmatnya kecewa karena harganya tergolong murah untuk sebuah kuliner yang nikmat.
Untuk apom manis sendiri harga nya cuma Rp. 2000 per kue nya.
Meskipun harganya murah, tapi soal rasa sangat tidak murahan. Makanya kuliner tradisional di Indonesia wajib kamu lestarikan.
Mari kita lestarikan warisan budaya lewat jajanan dan santapan kuliner daerah agar kebudayaan kita tidak hilang dan musnah. Melestarikan makanan tradisional merupakan bagian integral dari melestarikan budaya.
Tentunya itu semua butuh peran dan dukungan terutama dari masyarakat untuk mengedukasikan ke setiap generasi muda akan pentingnya melestarikan kuliner daerah dengan cara menceritakan sejarahnya, menyajikan makanan kuliner daerah di rumah, mengajak anggota keluarga untuk berkunjung membeli jajanan ke pasar tradisional atau mengunjungi pameran festival makanan kuliner daerah agar bertambahnya minat, kecintaan dan rasa memiliki generasi muda akan warisan budaya bangsa.
Untuk pemerintah serta dinas-dinas terkait semoga selalu bersemangat dan terus giat dalam upaya mendata seluruh kuliner daerah termasuk yang hampir punah untuk segera dikembangkan dan terus mengsupport para pelaku usaha kuliner serta meningkatkan penyelengaraan ajang festival atau pameran-pameran khusus makanan tradisional serta mengkampanyekan dan mepromosikan kuliner daerah hingga ke mancanegara dengan harapan bisa menjadi sebuah diplomasi budaya. Memang itu bukanlah pekerjaan yang mudah, tapi dengan niat tulus dan usaha yang gigih insyaallah makanan tradisional kita tetap hidup dan juga akan berdampak bagi pengembangan dunia usaha, khususnya kuliner tradisional.
Oleh: Miftahul azizi S. Hum (lulusan sejarah dan kebudayaan islam Uin Ar-Raniry Banda Aceh)