Sejenak Merenung Atas Belum Aman Sejahteranya Palestina
Foto : Rahmad Maulidi | LIPUTAN GAMPONG NEWS
Oleh : Rahmad Maulidi
LIPUTANGAMPONGNEWS.ID - Meskipun kita selama ini belum pernah pergi ke negara dengan yang namanya Palestina, akan tetapi ketika kita mendengar nama Palestina langsung terlintas dipikiran kita tangisan, kelaparan, kesakitan, ketakutan, dan mayat-mayat yang bertaburan disana-sini setiap harinya.
Itu semua adalah kenyataan yang kita lihat dan kita dengar dari mediasosial yang diliput dengan data secara fakta, dan kejadian tersebut bukan hanya dirasakan dari tanggal 7 Oktober 2023, akan tetapi sudah berlangsung mulai 54 tahun silam sejak Perang Arab-Israel 1967, atau 73 tahun sejak Perang Arab-Israel pertama kali 1948.
Penjajahan yang dilakukan oleh Zionis Israil terhadap warga Palestina bukanlah suatu rahasia, terkait informasi dari aksi kekejaman penindasan yang dilakukan terhadap warga palestina oleh negra israel tersebut diketahui oleh seluruh warga negara yang ada didunia.
Dalam hal ini banyak yang bertanya-tanya dimana dunia Islam? Bukankah kita memiliki Organisasi Kerjasama Islam (Organization of Islamic Cooperation) dan ada juga Liga Arab (Arab League) apakah mereka tidak tau tentang hal ini? Mereka lebih duluan mengetetahuinya darpada kita ini.
Padahal kalau kita lihat Organisasi Konferensi Islam (OKI) memikiki 57 kekuatan negara yang bergabung didalamnya, akan tetapi kekuatan 57 negara tersebut tembok pemisah yang dibuat israel pun tidak mampu diruntuhkan.
OKI selama ini hanya bisa menegur dan mengutuk terhadap terhadap tindakan israel, selebih dari itu mungkin bisa kita lihat sendiri realnya bagaimana. Akan tetapi walaupun demikian banyak juga kecaman masyarakat internasional yang bukan dari anggota OKI dan Liga Arab terhadap Israel.
Demonstrasi besar-besaran mengutuk Israel terjadi di berbagai negara, bukan hanya di negeri-negeri muslim, tapi bahkan di negara-negara barat yang sebagian besar notabene pemerintahnya justru merupakan sekutu Israel, seperti Amerika Serikat (USA), Inggris, Prancis, Jerman, dan Belanda.
Disini AS adalah faktor utama di balik unilateralisme Israel sesungguhnya. Sejak 1972, AS sudah menggunakan hak veto menganulir keputusan PBB sebanyak 44 kali untuk melindungi Israel.
Sebenarnya bukan tidak ada dunia islam dalam hal ini, tetapi mereka harus berpikir panjang dalam mengambil tindakan karena mengingat negara adidaya/adikuasa yang berdiri tegap dibelakang Israel.
Dalam hal ini penulis ingin mengejak masyarakat selain dari jangan membeli produk-produk yang sudah diboikot oleh MUI dan selalu luangkan waktu untuk berdoa kepada warga palestina, bagi kita khususnya ummat muslim menuntut dan beramal ilmu agama itu sangatlah perlu akan tetapi juga perlu sudi kiranya kita tidak mendoktrin diri kita dan generasi kita untuk tidak mempelajari selain dari ilmu ilmu agama, jangan kita mengikuti doktrin yang sebagaimna di dirancang dan di tamamkan oleh snouck hurgronje pada masyarakat kita yang terdahulu.
Dia mengajarkan kalau ummat muslim tidak boleh bersekolah karena sekolah tersebut bukan budaya orang islam, karena dia tau kalau disekolah itu di ajarkan ilmu politi, tatanegara, teknologi, dan lain sebagainya.
Dia mengajari tersebut supaya umat islam tetap abdi terjajah dalam hal selain urusan ukhrawi. Dan buktinya nyata sekarang kita tidak bisa berbuat apa-apa terhadap warga negara palestina selain melakukan demo, baikot, berdoa, dan memberikan sumbangan lainnyan. Secara 'adat kita umat muslim masih sangat kekurangan SDM di bidang teknologi. (**)
Penulis adalah mahasiswa pasca sarjana Universitas Syi'ah Kuala (USK) Banda Aceh.