18 Oktober 2024
Daerah

Ribuan Santri Ikuti Peringatan Hari Santri Nasional 2022 Di Pidie

LIPUTANGAMPONGNEWS.ID - Ribuan santri dari berbagai dayah di Pidie, mengikuti Hari Santri Nasional 2022 yang digelar di GOR Alun-alun Sigli, Sabtu (22/10/2022). Hari Santri Nasional 2022 ini bertemakan "Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan".

Kegiatan ini diawali dengan Pembacaan Ayat Suci Al-Qur'an oleh Muhammad Noval, S.Pd.I.,  kemudian dilanjutkan Shalawat Badar dipimpin oleh Muhammad Al-Fatih, Muhammad Haris Rizki, dan Nabil, ketiganya dari Dayah Nura Pidie.

Pengibaran Bendera Merah Putih oleh para santri Al-Furqan Bambi, sedangkan bertindak sebagai pemimpin upacara yaitu, Tgk Syahrul Ramadhan, S.H.,  dari dewan guru Dayah Baldatul Mubarakah Lamkawe.

Dalam amanatnya, Penjabat Bupati Pidie, Ir. H. Wahyudi Adisiswanto,M.Si., selaku Pembina Upacara mengatakan,
Presiden Joko Widodo melalui Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015 telah menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri. 

Penetapan 22 Oktober merujuk pada tercetusnya "Resolusi Jihad" yang berisi fatwa kewajiban berjihad demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Resolusi Jihad ini kemudian melahirkan peristiwa heroik tanggal 10 Nopember 1945 yang kita peringati sebagai Hari Pahlawan. 

Sejak ditetapkan pada tahun 2015, kita pada setiap tahunnya selalu rutin menyelenggarakan peringatan Hari Santri dengan tema yang berbeda. Untuk tahun 2022 ini, peringatan Hari Santri mengangkat tema "Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan".

Maksud tema Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan adalah bahwa santri dalam kesejarahannya selalu terlibat aktif dalam setiap fase perjalanan Indonesia. 

Ketika Indonesia memanggil, santri tidak pernah mengatakan tidak. 
Santri dengan berbagai latar belakangnya siap sedia mendarmabaktikan hidupnya untuk bangsa dan negara.

Dulu, ketika Indonesia masih dijajah, para santri turun ke medan laga, berperang melawan penjajah. Menggunakan senjata bambu runcing yang terlebih dahulu didoakan Kiai Subchi Parakan Temanggung, mereka tidak gentar melawan musuh.

Di Surabaya, Resolusi Jihad yang digelorakan Kiai Hasyim Asy'ari membakar semangat pemuda-pemuda Surabaya melawan Belanda. 

Ditempat lainnya sama. Santri selalu terlibat aktif dalam peperangan melawan penjajah.

Pada masa ketika Indonesia sudah memproklamirkan diri sebagai negara yang merdeka, santri juga tidak absen. KH. Wahid Hasyim, ayah KH Abdurrahman Wahid, adalah salah satu santri yang terlibat secara aktif dalam pemerintahan di awal-awal kemerdekaan. 

Dialah, bersama santri-santri, dan tokoh-tokoh agama lainnya turut memperjuangkan kemaslahatan umat agama- agama di Indonesia.

Pascakemerdekaan Indonesia, santri lebih semangat lagi memenuhi panggilan Ibu Pertiwi. Mereka tidak asyik dengan dirinya sendiri, tetapi terlibat secara aktif di dunia perpolitikan, pendidikan, sosial, ekonomi dan ilmu pengetahuan, selain juga agama. 

Pj Bupati Pidie juga menyampaikan, bahwa catatan- catatan di atas menunjukkan bahwa santri dengan segala kemampuannya bisa menjadi apa saja. Sehingga SANTRI itu memiliki singkatan dari _Insan Taqwa Republik Indonesia._

Santri sekarang telah merambah ke berbagai bidang profesi, memiliki keahlian bermacam-macam, bahkan mereka menjadi pemimpin negara.

Meski bisa menjadi apa saja, santri tidak melupakan tugas utamanya, yaitu menjaga agama itu sendiri. Santri selalu mengedepankan nilai-nilai agama dalam setiap perilakunya. 

Bagi santri, agama adalah mata air yang selalu mengalirkan inspirasi-inspirasi untuk menjaga dan menjunjung tinggi martabat kemanusiaan. 

Menjaga martabat kemanusiaan atau hifdzunnafs adalah salah satu tujuan diturunkannya agama di muka bumi (maqashid al-syariah). 

Tidak ada satu pun agama yang menyuruh pemeluknya untuk melakukan tindakan yang merusak harkat dan martabat manusia. Sebagai insan yang selalu menjunjung tinggi nilai-nilai agama, santri selalu menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

Santri senantiasa berprinsip bahwa menjaga martabat kemanusiaan adalah esensi ajaran agama. apalagi di tengah kehidupan Indonesia yang sangat majemuk. bagi santri, menjaga martabat kemanusiaan juga berarti menjaga Indonesia.

Peringatan Hari Santri bukanlah milik santri semata, hari santri adalah milik kita semua, milik semua komponen bangsa yang mencintai tanah air, milik mereka yang memiliki keteguhan dalam menjunjung nilai- nilai kebangsaan. 

Karena itu, saya mengajak semua masyarakat Indonesia, apapun latar belakangnya, untuk turut serta ikut merayakan Hari Santri. Merayakan dengan cara napak tilas perjuangan santri menjaga martabat kemanusiaan untuk Indonesia. 

Melalui momen Upacara Peringatan Hari Santri Tahun 2022 ini, mari kita bersama-sama mendoakan para pahlawan terutama dari kalangan ulama, kiai, santri yang telah syahid di medan perang demi kemaslahatan bangsa dan agama.

Pembacaan Ikrar Santri Indonesia oleh Tgk Muhammad Fauzan, pengurus RTA Pidie. Doa oleh Waled Rasyidin Ahmad, S.E.m S.Sos.I, pimpinan Dayah Nura Pidie, dan kegiatan diakhiri dengan Pawai Ta'aruf Shalawat dan Zikir, dari alun alun kota Sigli menuju ke Gedung Pidie Convention Center (PCC) Sigli. 

Hadir para Alim Ulama, Abu Lamkawe dan sejumlah ulama lainnya. Para Kyai dari Jawa Timur, selaku undangan khusus Pj. Bupati Pidie, adalah para Kyai Pencetus Lahirnya Hari Santri Nasional, para Pimpinan Kyai muda bersatu.

Para Kyai tersebut, yaitu KH. Thoriq Darwis bin Ziad, pengasuh pondok pesantren Babussalam, Kabupaten Malang. Seterusnya H. Musyaroh Usman, pengasuh pesantren Sulaiman, Trenggalek.

Kemudian, KH. Nabil Hasbullah, pengasuh pondok pesantren Darul Hikam Joresan Mlarak, Ponorogo, serta KH. Reza Hasbullah, pengasuh pondok pesantren Darul Hikam Joresan Mlarak, Ponorogo.

Turut hadir bersama Pj Bupati, Ketua DPRK Pidie, Mahfuddin Ismail, S.Pd.I., M.A.P., Dandim 0102/Pidie, Letkol Inf. Abd Jamal Husin, S.E., Kapolres Pidie, AKBP, Padli, S.H., S.I.K., M.H., Kajari Pidie, Gembong Priyanto, S.H., M.Hum., Sekda Pidie, H. Idhami, S.Sos., M.Si., para Kepala SKPK, para Camat, seluruh Jajaran Kantor Kemenag Pidie.

Juga tampak, Ketua TP PKK Pidie, Ny. Hj. Suaidah Sulaiman, dan Ketua DWP Pidie, Ny. Hj Suhartina Idhami.

Selanjutnya, sebut Kabag Prokopim Setdakab Pidie, Teuku Iqbal, S.STP., M.Si., hadir juga para Kabag,  para pimpinan Ormas/ OKP wilayah Pidie, serta para Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat. (AS) 

-->