25 Juni 2025
Daerah

PT MBS Diduga Cemari Sungai: 1 Ton Ikan Mati, Nelayan Teriak Kehilangan Mata Pencaharian

LIPUTANGAMPONGNEWS.IDSebelum tercemarnya Daerah Aliran Sungai (DAS) Lae Batu-batu, hampir setiap malam para nelayan menyaksikan kemunculan buaya, bahkan hingga 10 ekor. Namun sejak air sungai tersebut diduga tercemar, jangankan ikan, buaya pun tidak lagi terlihat di sana. “Mungkin mereka memilih pindah ke anak-anak sungai,” ujar Thamrin Bharat, Kepala Mukim Binanga, Jumat (9/5/2025).

Thamrin mengungkapkan, masyarakat telah jenuh dan merasa tidak tahu lagi harus mengadu ke mana terkait dugaan pencemaran air oleh limbah PT Mandiri Sawit Bersama (MBS). Ia juga menyayangkan tidak diundangnya perwakilan dari Kemukiman Binanga dan Kepala Kampong Muara Batu-batu dalam rapat pembahasan perizinan dan dampak lingkungan PT MBS yang digelar Pemko Subulussalam, Jumat siang di ruang rapat Wali Kota.

"Apakah ini disengaja atau memang dianggap kami tidak penting, kami tidak tahu. Tapi ini sangat mengecewakan," ujar Thamrin dengan nada kesal.

Ia menambahkan, Kamis malam (8/5), dirinya bersama Ketua Komisi C DPRK Subulussalam, Antoni, serta perwakilan dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) turun langsung ke lokasi kejadian. Mereka menyaksikan dan mendokumentasikan ikan-ikan mati yang diduga akibat keracunan. "Diperkirakan ada sekitar satu ton ikan yang mati malam itu dan diambil warga sekitar DAS," jelasnya.

“Kami minta keterbukaan dalam menyelesaikan persoalan ini. Ini bukan masalah sepele, ini menyangkut ketahanan pangan. Pemko harus sadar, sekitar 45 persen warga kami di Kampong Muara Batu-batu menggantungkan hidup sebagai nelayan. Lalu, ke mana mereka akan mencari nafkah jika sungai sudah tercemar begini?” pungkas Thamrin geram. (BM)