Potret Kemiskinan Muka Blang Pidie Jaya
Foto : Kondisi Rumah Ibrahim Di Gampong Muka Blang Kecamatan Panteraja Kabupaten Pidie Jaya | LIPUTAN GAMPONG NEWS
Liputangampongnews.id - Potret kemiskinan masih mewarnai negeri serambi mekkah ini, terlebih saat ini mendapatkan predikat termiskin di Sumatera. Terjadinya ganjang-ganjing politik antara Pemerintahan Aceh dengan DPR Aceh, sehingga program Program Penanggulangan dan Pengentasan Kemiskinan di Aceh pengentasan di Aceh gagal terlaksana. Ditambah degradasi ekonomi akibat Pandemi Covid-19, yang mengharuskan dana desa dibagikan untuk BLT kepada warga, juga berimbas langsung dengan program yang telah direncanakan di tingkat desa/gampong gagal total.
Mengulas Potret kemiskinan Kabupaten Pidie Jaya seakan tak ada habisnya. Kehidupan masyarakat miskin di Nanggroe Japakeh sangat memilukan. Bagaimana tidak sejumlah masyarakat di Kabupaten ini masih menempati rumah yang jauh dari kata layak huni.
Pengalokasian anggaran Pembangunan rumah dhuafa dan rumah masyarakat miskin hampir tiap tahun dialokasikan, baik itu dari Baitul Mal, Pemerintah Aceh (Perkim) dan dana pokok pikiran (pokir) anggota dewan yang terhormat tidak menuntaskan persoalan rumah tidak layak huni di Kabupaten Pidie Jaya.
“Entah siapa penerima manfaat dari rumah-rumah bantuan tersebut, sudah tepat sasarankah atau rumah-rumah bantuan itu diberikan bukan kepada orang yang layak menerimanya.”
Pantauan media ini, ratusan rumah tidak layak huni masih menyebar di 222 gampong dalam wilayah Kabupaten Pidie Jaya. Umumnya yang menempati rumah-rumah berdinding tepas dan berlantai tanah itu di huni oleh pribumi pidie jaya asli yang belum mampu membangun rumah yang layak karena ketidakmampuan secara ekonomi.
Pagi Jum’at (24/12/2021) cuaca terasa cerah dengan terik matahari menyinari bumi, sebagaimana biasanya awak media liputangampongnews.id memantau ke kawasan pedalaman di Kabupaten Pidie Jaya. Sekaligus bersilaturahmi dengan warga yang ada di warung kopi, juga menggali informasi yang terjadi di gampong-gampong yang dikunjungi. Pagi itu, wilayah yang disinggahi adalah Gampong Muka Blang Kecamatan Panteraja, sebuah gampong yang berada sebelah selatan kecamatan tersebut.
Sambil ngopi pagi (cofee morning), mendengarkan keluh-kesah yang dalami warga setempat, ada yang hilang mata pencaharian, tidak tau harus kerja apa dan berbagai keluhan lainnya sedangkan kebutuhan ekonomi semakin meningkat selama masa Pandemi Covid-19. Begitupun program dari pemerintah yang hilang begitu saja selama ini seperti sebelumnya ada bantuan melalui pertanian, perkebunan, peternakan dan lain-lain.
Awak media ini, melanjutkan pantauan dengan keliling pemukiman, dengan menjumpai Keuchik gampong setempat mengajak mengunjungi warga miskin yang sangat membutuhkan rumah layak huni dari pemerintah karena keterbatasannya.
“Sungguh miris, dari kunjungan yang dilakukan berbagai cerita diungkapkan oleh warga gampong Kuka Blang tersebut, Panteraja. Dengan menelusuri lorong ke lorong yang di dampingi oleh Keuchik Azhar, rupanya ada 9 (Sembilan) rumah warga miskin yang sangat layak untuk dibantu oleh Pemerintah atau pihak dermawan lainnya.
Salah satu warga, Ibrahim (46) dengan keterbatasan ekonomi ia mencoba bertahan hidup dengan kondisi tempat tinggal sangat tidak layak huni dan hampir ambruk. Suami dari Ummi Kasum yang sehari-hari nya seorang buruh lepas (siap bekerja apapun) tak pernah mengeluh tetap menghidupi istri dan anak-anaknya yang masih memerlukan tanggung jawab orang tua.
“Saya berharap kepada pemeritah atau melalui siapa pun sudi kiranya membantu pembangunan rumah tidak layak huni untuk keluarga saya yang saat ini kondisi bangunan rumah yang hanya berlantai tanah, diding seadanya dan atap daun rumbia Ketika datang hujan, air masuk tanpa permisi,” ucapnya.
Begitu juga kondisinya sangat memprihatinkan dirasakan oleh Keluarga Umar (56), ia harus pasrah dengan keadaannya yang sudah tidak bisa bekerja lagi karena kondisi lumpuh. Dengan beban ekonominya sangat sulit, ia harus berharap pada istrinya sebagai tukang cuci dan buruh tani/kebun yang bisa mengahilkan.
“Kami berharap pada dermawan para donatur sudi kiranya membantu keluarga kami dengan kondisi rumah yang atapnya bocor serta dindingnya sudah keropos dan bolong-bolong sehingga bisa masuk binatang buas, karena rumah kami di perbikitan,” paparnya
Saat diminta tanggapan terkait potret kemiskinan warganya, Keuchik Azhar mengatakan, dirinya baru menjabat keuchik baru beberapa bulan saja, ia merasa prihatin dengan kondisi semua warganya. Tapi apa daya, secara pribadi bisa dikatakan tidak mampu membantu.
Ditanyai lagi apakan pemerintah gampong sebelumnya tidak mengusulkan bantuan rumah kepada warga tersebut, padahal banyak program bantuan rumah sebelumnya? Ia menjawab tidak tau-menau dengan program sebelumnya dan juga tidak mau menyalahkan orang lain walaupun saat ini kondisi warganya seperti ini,” jawab Azhar
“Jika dibantu melaui dana desa/ gampong sudah pasti tidak mungkin, karena tahun 2021 untuk BLT saja tidak cukup apa lagi untuk pembangunan lainnya. Kami berharap pada Dinas Sosial Kabupaten Pidie Jaya, Baitul Mal Kabupaten Pidie Jaya, lembaga apapun dan pihak dermawan, jika ada program bantuan untuk rakyat miskin, jangan lupakan/ diabaikan Gampong Muka Blang kecamatan Panteraja,” harapnya dengan sangat. (Irfan)
Banyak berita menarik dan actual lainnya, download aplikasi androidnya liputangampongnews.id disini ????