LIPUTANGAMPONGNEWS.ID - Kondisi Aceh semakin hancur, masyarakat mulai putus asa. Framing bahwa apapun hasil pemilu nanti tidak akan memberi dampak apapun terhadap mereka, sepertinya sudah masuk dan mendiami otak sebagian besar masyarakat kita. 

"Apakah abang salah satu orang yang putus asa seperti itu. Atau abang masih yakin bahwa perbaikan itu masih mungkin. Kalau abang termasuk orang yang masih optimis itu?" Tanya seorang sahabat sama saya sambil mengaduk kopi yang ada di dalam gelas di depannya!

Sejujurnya saya sudah mendapati pernyataan dan pertanyaan itu sejak lama, bahkan dulu saya juga sempat berfikir seperti ini, bahwa apapun pilihan kita, siapapun yang terpilih untuk berkuasa, kita akan tetap begini-begini saja.

Tapi apa? Setelah saya membaca dari berbagai perkembangan yang terjadi di sekitar kita, melihat apa yang terjadi sebelum pemilu dan juga setelah pemilu, merenungkan dan menimbang berbagai hal yang saling mempengaruhi antara satu hal dengan hal lainnya, saya berkesimpulan bahwa pernyataan-pernyataan yang bernada pesimistis seperti di ataslah yang sesungguhnya membuat keadaan tidak kunjung berubah. 

Iya, ketika kita memilih menyerah di saat itulah kita telah menerima kenyataan bahwa masa depan kita tidak akan berubah. Artinya ketika kita menganggap bahwa perubahan ke arah yang lebih baik tidak mungkin lagi terwujud dan kita memilih apatis dengan politik maka di saat itulah apa yang kita benci akan terus merusak masa depan kita dan juga anak cucu kita.

Kita sering mendengar orang bijak berkata bahwa "Negeri ini hancur bukan karena orang jahat yang terlalu perkasa, tapi karena orang baik yang memilih diam".

Demikianlah keadaan yang sesungguhnya, karena dengan sistem pemilu seperti sekarang, apatisme orang baik akan menjadi kesempatan besar bagi orang jahat untuk terus berkuasa dan memperkosa ibu pertiwi dengan segala kerakusannya.

#lastbutnotleast

Mari kita lanjutkan!

Coblos Nomor 9, M. Rizal Falevi Kirani

Untuk DPR Aceh, Dapil 2 (Pidie & Pidie Jaya)

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)