BANJIR PIDIE JAYA
Muda Seudang Pidie Jaya Desak Pemerintah Segera Normalisasi Krueng Meureudu
LIPUTANGAMPONGNEWS.ID -Kondisi banjir masih menjadi ancaman serius bagi warga di Kabupaten Pidie Jaya. Hanya dua jam hujan pada Minggu malam (7/12/2025), air kembali meluap dan merendam permukiman penduduk. Salah satu penyebab utama diduga karena perubahan arus Krueng Meureudu yang kini membelah ke wilayah pemukiman, khususnya di Gampong Pante Beureune dan Dayah Kruet.
Ketua Muda Seudang Pidie Jaya, Bahagia, yang meninjau langsung lokasi terdampak menyampaikan bahwa penanganan pasca banjir masih sangat terbatas. Permasalahan utama terdapat pada penumpukan lumpur, kayu, dan material lain yang terbawa arus, sehingga aliran sungai semakin dangkal dan mudah meluap.
"Seharusnya pemerintah pidie jaya mengerahkan eskavator melalui dinas terkait untuk membersihkan lumpur dan kayu terbawa arus. Dan memperbaiki DAS krueng Meureudu. Sehingga air tidak meluap lagi seperti yang terjadi pada malam tgl 7 Desember 2025 semalam," tegas seorang relawan yang melakukan survei lokasi.
Ia menambahkan bahwa kondisi ini membuat warga semakin khawatir, mengingat banjir bandang sebelumnya baru saja surut sekitar 8 hari. Masyarakat di kecamatan terdampak paling parah seperti Meureudu, Meurah Dua, Ulim, Jangka Buya, Bandar Dua, dan Panteraja masih berupaya memulihkan keadaan.
"Hal ini juga menghindari kepanikan masyarakat setempat, baru 10 hari sudah kering setalah terjadinya banjir bandang di kecamatan terparah seperti Meureudu, Meurah dua, ulim, jangka buya, bandar dua, dan panteraja."
Selain kerusakan infrastruktur dan akses darat, dampak lanjutan pasca banjir semakin terasa. Kelangkaan bahan pokok, BBM, distribusi listrik yang terputus secara bergilir, serta keterbatasan alat berat menjadi tantangan berat bagi masyarakat.
"Dengan kondisi seperti sekarang pasca becana banjir di pidie jaya akan lebih lama sembuh, dengan kelangkaan bahan pokok pangan, bbm, pemadam listrik secara terbagi. Bisa memicu peningkatan jumlah kemiskinan di pidie jaya."
Dari segi kesehatan, warga mulai mengalami berbagai gangguan, terutama penyakit kulit dan pernapasan akibat lingkungan yang belum bersih dan fasilitas kesehatan yang terbatas.
Muda Seudang Pidie Jaya berharap pemerintah daerah segera mengambil langkah cepat dengan pengerahan alat berat, normalisasi aliran sungai, serta fokus pemulihan sektor ekonomi dan kesehatan agar kondisi tidak semakin memburuk. (F)







