22 November 2024
Daerah

Keterlambatan Penyerahan RAPBK 2024, Tantangan dan Respons Pimpinan DPRK Pidie Jaya

LIPUTANGAMPONGNEWS.ID - Pimpinan DPRK Pidie Jaya, Syahrul Nurfa mengeluarkan kritik terhadap penyerahan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten (RAPBK) 2024 yang diserahlan oleh Plt. Bupati Pidie Jaya pada Rabu (22/11).

Diketahui, penyerahan RAPBK 2024 Pidie Jaya diserahkan Plt. Bupati mendekati batas waktu pembahasan anggaran hingga tanggal 30 November 2024.

DPRK hanya punya waktu dua hari untuk membahas RAPBK senilai Rp928.608.793.820. Syahrul Nurfa menyatakan bahwa hal ini tidak memungkinkan untuk melakukan analisis mendalam terhadap rincian anggaran.sebesar itu. 

Plt Bupati Pidie Jaya, Said Mulyadi, memberikan tanggapannya terhadap kritik wakil rakyat tersebut. Said memastikan bahwa persiapan untuk RAPBK telah dimulai sejak pembahasan KUA PPAS 2024.

Plt. Bupati menyebut perubahan aturan pusat terkait Pilkada 2024 sebagai salah satu faktor keterlambatan, bersama dengan pengaruh perubahan program dan pedoman khusus untuk APBK 2024.

Keterlambatan penyerahan RAPBK tersebut tidak hanya dipengaruhi oleh aspek internal, tetapi juga oleh perubahan kebijakan pusat, katanya. 

RAPBK Pidie Jaya tahun 2024 mencatat surplus sebesar Rp1,1 miliar, dana tersebut direncanakan untuk dialokasikan ke pembiayaan Bank Aceh Syariah dan Perumda Tirta Krueng Meureudu. 

Situasi ini menciptakan tantangan bagi DPRK Pidie Jaya dalam mengkaji secara teliti dan menyeluruh RAPBK 2024 dalam waktu yang sangat terbatas. (**)