Kepala DLH Aceh Besar Resmikan Bank Sampah
LIPUTANGAMPONGNEWS.ID - Kepala Dinas Lingkungan Hidup Aceh Besar Muwardi, SH meresmikan Bank Sampah yang dibangun dari program Pengabdian Kepada Masyarakat Berbasis Produk (PKMBP) tahun 2022 di bawah pengelolaan Lembaga Penelitian dan Pengabdi Masyarakat Universitas Syiah Kuala (LPPM USK) yang berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Aceh Besar yang bertempat di Gampong Kayee Lee Kecamatan Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar, Minggu, (21 Agustus 2022) pagi.
Muwardi, SH selaku DLH menjelaskan bahwa kegiatan pengabdian ini bertujuan memberikan edukasi dan pelatihan kepada masyarakat tentang bagaimana mengelola sampah rumah tangga agar masyarakat menjaga lingkungan Gampong Kayee Lee bebas dari sampah dan menjadi gampong mandiri dalam pengelolaan sampah.
"Melalui kerjasama DLH Aceh Besar dan LPPM USK saat ini berhasil menghadirkan Bank sampah untuk mengurangi timbulan sampah dari sumbernya serta program ini dapat meningkatkan penghasilan bagi warga Gampong Kayee Lee dan menuju Kabupaten Aceh Besar Bebas Sampah Tahun 2025" Ujar Kepala DLH Aceh Besar.
Bank sampah tersebut merupakan strategi untuk membangun kepedulian masyarakat agar dapat bersahabat dengan sampah untuk mendapatkan sisi manfaat ekonominya.
Nurul Malahayati., ST., M.Sc selaku ketua Tim PKMBP menyebutkan bank sampah yang didirikan di Gampong Kayee Lee dengan sistem Waste Collecting Point (WCP) akan digunakan sebagai tempat masyarakat menabung sampah.
"Jadi Bank Sampah tidak dapat berdiri sendiri melainkan harus diintegrasikan dengan gerakan 3R (Reuse Reduce Recycle) sehingga manfaat langsung yang dirasakan tidak hanya ekonomi, namun pembangunan lingkungan yang bersih, hijau dan sehat" pungkas Nurul Malahayati.
Disamping itu tim pengabdi juga melatih kerajinan tangan dari sampah dan penanaman sayuran organik yang telah dilakukan dengan memanfaatkan pupuk organik hasil olahan masyarakat Gampong Kayee Lee.
"Mereka sudah meraih hasil dari sayuran organik oleh ibu-ibu di Gampong Kayee Lee khususnya dua dusun yaitu Dusun Beringin dan Lueng Gajah Pelatihan kerajinan tangan dari sampah pelastik seperti dari kemasan minyak ataupun ditergen menjadi tas dan beberapa produk lainnya" kata ketua tim pengabdi.
Menurut Nurul Malahayati bahwa kesadaran terhadap pengelolaan sampah harus terus menerus diberikan kepada masyarakat dengan cara aksi turun kelapangan dan praktek langsung.
"Harapannya nanti gampong ini akan menjadi gampong yang mandiri dalam pengelolaan sampah dan munculnya ibu-ibu dan para remaja yang dapat menjadikan sampah menjadi benda yang bernilai jual" tutur Ketua Tim Pengabdi.
Tim pengabdi yang terdiri dari Nurul Malahayati., ST., M.Sc, Dr. Ir. Elysa Wulandari, MT dan Muhammad Haris Riyaldi, S.Sos.I., M.Soc.Sc dibantu oleh mahasiswa USK yaitu Madris, Mutia Sheila Rizki Fadila dan Putri Nadya. (Diva)