Kebun Bambu di Gampong Sagoe Terbakar, Rumah Warga Nyaris Diamuk Api
Foto : Petugas Damkar sedang menunataskan penyiraman untuk memastikan api benar-benar padam. | LIPUTAN GAMPONG NEWS
LIPUTANGAMPONGNEWS.ID - Kebun pohon bambu yang berada di tanah desa (meusara gampong) terbakar dan hampir memusnahkan tempat tinggal warga, tepatnya di Gampong Sagoe Kecamatan Trienggadeng Kabupaten Pidie Jaya, Minggu (17/3/2024) pagi.
Jurnalis Liputan Gampong News mendatangi lokasi kebakaran tersebut. Ternyata, sepanjang jalan sekitar 300 meter itu terdapat lahan pohon bambu. Tak sedikit terlihat bekas tumpukan pembakaran daun kering bawahnya.
Menurut warga, Mustafa yang akrab disapa Abi Mus mengatakan pagi-pagi sekitar pukul 08.00 WIB dirinya dikejutkan dengan terikan berkali-kali, "bak trieng ka tutong" (pohon bambu sudah terbakar).
Sumber api sudah sempat membakar daun kering beserta sampah yang berada di sekitar pohon bambu. Kemudian langsung menjalar ke rimbunan pohon bambu yang ada sepanjang jalan Lancang dusun Balee Mon Teungku desa setempat,"katanya
"Tadi, sempat kelabakan karena api sudah menyala sampai tiga meter membakar pohon bambu. Bersama warga sekitar, kami sempat padamkan api dengan peralatan seadanya, tapi api makin membesar," ucap Abi Mus
Lalu, sekitar pukul 09.30 WIB, suadara Andika yang merupakan personil Polres Pidie Jaya juga tetangga Abi Mus langsung menghubungi satuannya agar menginformasikan kejadian kebakaran ke pihak mobil Pemadam.
Tak berselang lama, 2 (Dua) unit mobil Damkar yang berisi 6 petugas pemadam datang ke lokasi yang berdekatan dengan Dayah Madinatuddiniah Miftahussalam.
Kalak. BPBD Pidie Jaya, M. Nur melalui Kabid Pemadam, Marjoni membenarkan kebakaran itu. Ia menyebut, api itu muncul diduga akibat terbakarnya daun bambu kering yang ditumpuk.
"Karena kondisi cuaca panas dan tiupan angin, api pun langsung merambat ke rimbunan pohon bambu yang berjarak hanya tiga meter dari rumah warga," ujarnya.
Tambahkan Marjoni, pihaknya hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk memadamkan si jago merah agar tidak merembet secara luas, dengan melakukan pembasahan.
Bahkan Damkar dari Ulee Gle juga menuju lokasi dan sudah standby di Lapangan bola Trienggadeng, namun tidak lagi menuju lokasi karena api sudah bisa diatasi." Terangnya
"Untuk korban jiwa dan luka-luka dinyatakan nihil, tapi kami mengimbau kepada warga agar lebih berhati-hati dalam membakar sampah di lahan kering. Apalagi cuaca yangbsabgat panas saat ini," pungkasnya.Atas nama warga Dusun Balee Mon Teungku Gampong Sagoe, Mustafa menyampaikan, kami memohon kepada Pemerintahan gampong untuk memasang pikiran terhadap kondisi ini.
"Semua bisa melihat jika melewati jalan ini, ada sekitar 20-an pohon bambu yang dahannya berada di atas rumah warga. Jika hal seperti kebakaran tadi terjadi lagi, apakah tidak membahayakan kediaman kami," pertanyakan Abi Mus.
Alangkah lebih baiknya semua pohon bambu itu dibersihkan. Dimana pemerintahan Gampong berhak penuh atas lahan atau tanah meusara itu.
Lagi pula, ini tanah desa tapi kepemilikan dari pohon bambu itu acara pribadi. Selain beberapa warga gampong setempat juga ada yang dari gampong tetangga.
Memang dari kondisinya, pohon bambu itu sudah ada sejak puluhan tahun lalu. Terserah bagaimana aturan adat tanah meusara itu, tapi beda dengan keadaan sekarang yang sudah banyak dibangun rumah penduduk."Akhirnya. (*)