25 Agustus 2025
Daerah

Guru Aceh Besar dan Kurikulum Cinta yang Menyentuh Jiwa

LIPUTANGAMPONGNEWS.IDDi sebuah ruang sederhana di MIN 29 Aceh Besar, puluhan guru tampak duduk dengan mata berbinar. Mereka bukan sekadar mengikuti seminar biasa, melainkan menyelami sebuah gagasan yang hangat "kurikulum berbasis cinta." Sebanyak 114 guru dari jenjang PAUD hingga SMA sederajat di Kecamatan Lhoknga dan Leupung hadir, menyatukan tekad untuk mendidik dengan hati.

“Kurikulum berbasis cinta adalah cara untuk menguatkan peran guru sebagai pendidik yang mencintai dan dicintai,” ujar Kakankemenag Aceh Besar, H. Saifuddin, saat membuka seminar, Sabtu (24/8). Baginya, pendidikan sejati lahir dari kesabaran, perhatian, dan kasih sayang. “Mengajar dengan hati akan menciptakan ruang belajar yang aman dan nyaman, tempat anak merasa dihargai,” tambahnya.

Pesan itu seakan menegaskan kembali hakikat guru bukan sekadar pengajar, tetapi juga pembimbing jiwa. “Ketika murid merasa diperhatikan, mereka akan lebih mudah menerima ilmu. Mari kita mendidik dengan ikhlas agar menjadi amal yang terus mengalir di akhirat kelak,” ucap Saifuddin, dengan nada yang membuat suasana hening sejenak.

Ketua DPRK Aceh Besar, Abdul Muchti, yang turut hadir, memberi apresiasi. Ia melihat seminar ini sebagai langkah penting untuk memperkuat kualitas pendidikan di daerah. “Kami berharap ilmu yang diperoleh para guru mampu diterapkan, khususnya di Lhoknga dan Leupung, sehingga melahirkan generasi yang cerdas sekaligus berakhlak mulia,” katanya.

Sementara itu, Dr. Ummiyani dalam pemaparannya menekankan pentingnya cinta, empati, dan kasih sayang sebagai dasar proses belajar-mengajar. “Kurikulum berbasis cinta dapat membantu siswa berkembang bukan hanya secara akademis, tetapi juga sosial dan emosional. Mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang peduli dan mampu menularkan kasih kepada orang lain,” jelasnya.

Selain Dr. Ummiyani, seminar juga menghadirkan Usfur Ridha yang membahas psikologi anak di era modern. Kepala MIN 29 Aceh Besar, Ayun Rivani, mengungkapkan rasa syukurnya atas terselenggaranya kegiatan ini. “Semoga pembekalan ini menjadi awal lahirnya generasi Aceh Besar yang tumbuh dengan cinta, dibimbing oleh guru-guru yang mengajar dengan hati,” tuturnya penuh harap. (**)