LIPUTANGAMPONGNEWS.ID - Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) Perwakilan Langsa, mengungkapkan ketidakpuasan mereka terhadap penanganan kasus dugaan suap pembangunan Jalan Kebun Baru Kota Langsa. Meski telah hampir dua tahun berlalu sejak dimulainya penyelidikan, Kejaksaan Tinggi Aceh belum juga menetapkan tersangka dalam kasus ini.

Ketua YARA Langsa, H A Muthallib Ibr, menegaskan bahwa masyarakat sangat menanti hasil kinerja dari pihak penegak hukum. Ia juga mendesak agar hasil laboratorium segera diumumkan untuk menjaga transparansi dalam kasus ini. Dugaan korupsi yang mencuat ini diduga melibatkan sejumlah pejabat dan rekanan yang telah merugikan negara dalam jumlah yang signifikan.

Dengan situasi yang telah mencapai tingkat viralitas di Kota Langsa, YARA Langsa akan melaporkan kasus ini ke Kejaksaan Agung apabila kejelasan tidak segera diberikan kepada masyarakat. Dengan adanya temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang mengindikasikan kekurangan volume pekerjaan, skandal ini semakin memperburuk kondisi.

Muthallib menekankan urgensi penyelesaian kasus ini oleh Kejaksaan Tinggi Aceh, menyatakan bahwa masyarakat tidak akan tinggal diam dalam menghadapi korupsi yang merajalela. Kasus ini juga mencuat karena pembangunan yang telah menguras anggaran dana DOKA 2020 sebesar Rp8000 miliar.

Penyelesaian yang cepat dan tegas dari pihak berwenang diharapkan agar kepercayaan publik tidak semakin luntur. YARA Langsa siap terus mengawal perkembangan kasus ini hingga mendapatkan keadilan yang diharapkan oleh masyarakat. (**)