Buka Rakor Penanggulangan Konflik Gajah - Manusia, Wabup Pidie Harapkan Solusi Jangka Panjang
Foto : Wakil Bupati Pidie Fadhlullah T.M Daud | LIPUTAN GAMPONG NEWS
LIPUTANGAMPONGNEWS.ID - Wakil Bupati Pidie, Fadhlullah TM Daud, S.T., membuka acara Rapat Koordinasi (Rakor) Penanggulangan Konflik Gajah - Manusia, melalui Inisiatif Koridor Hidupan Liar di Kabupaten Pidie, Selasa, (08/03/2022).
Dalam sambutannya, Wabup menyampaikan, sepanjang tahun 2021 tercatat sebanyak 61 interaksi negatif antara manusia dengan gajah di Kabupaten Pidie, yang merupakan intensitas interaksi negatif tertinggi di Provinsi Aceh.
"Interaksi negatif saat ini terjadi di beberapa kecamatan di Kabupaten Pidie diantaranya, Kecamatan Padang Tiji, Mila, Sakti, Keumala, Tangse, Mane, Geumpang, Tiro, Glumpang Tiga dan Muara Tiga," ungkapnya.
Dikatakan lagi, sebagian besar harapan ekonomi masyarakat Pidie adalah dari hasil perkebunan, namun sejak tahun 2015, gajah mulai menimbulkan konflik di masyarakat dengan memasuki dan merusak tanaman masyarakat.
Melalui rakor ini, Wabup berharap akan mendapatkan solusi jangka pendek dan jangka panjang, untuk menyelesaikan konflik gajah di Pidie.
Sementara itu, Kepala BKSDA Aceh Agus Arianto, S.Hut menyampaikan, akan melakukan beberapa upaya dalam menyelesaikan konflik gajah dan manusia, diantaranya, pemasangan pagar kejut, dengan titik pemasangan di Turu Cut-Mane sekitar 7.000 meter, Blang Dalam-Lutueng-Mane sekitar 5.000 meter, Keumala Dalam sekitar 2.500 meter dan wilayah Tiro 6.000 meter.
"Pemasangan GPS Collar juga akan dilakukan dan akan dipasangkan di wilyah Tiro, pemasangan GPS Collar diharapkan dapat memonitor posisi dan pergerakan gajah setiap hari sehingga dapat dipergunakan untuk mitigasi konflik gajah dan manusia," ujar Agus Arianto.
Upaya lain yang akan dilakukan adalah, strategi penyesuaian komoditi dan pilihan alternatif mata pencaharian serta penetapan Kawasan Ekosistem Essensial (KEE).
Katanya lagi, penetapan KEE selain sebagai koridor penghubung wilayah jelajah gajah juga dapat dimanfaatkan untuk pengembangan wisata alam yang diharapkan dapat memberikan kontribusi positif baik terhadap pendapatan pemerintah daerah maupun masyarakat.
Rakor yang berlangsung di Oproom Setdakab Pidie tersebut diikuti oleh Direktur CRO Aceh, Wahdi Azmi, Acting Programme Manager Flora Fauna Indonesia (FFI) Aceh, Teuku Youvan.
Kemudian Kadis Lingkungan Hidup Kabupaten Pidie, Firman Maulana S.STP., M.AP, Kepala Bagian Pemerintahan Almanza S.STP, serta para Camat, dan Keuchik dalam Kabupaten Pidie yang wilayahnya terimbas langsung konflik gajah dengan manusia. (AS)