19 September 2024
Peristiwa

Angin Kencang Hantam Pidie Jaya, Rumah Ibadah dan Puluhan Rumah Warga Rusak Berat

LIPUTANGAMPONGNEWS.IDPada Minggu malam, 18 Agustus 2024, sekitar pukul 19:00 WIB, angin kencang menerjang kawasan Gampong Rhieng Blang, Kecamatan Meureudu, Kabupaten Pidie Jaya. Peristiwa ini menyebabkan kerusakan signifikan pada enam unit rumah dan ruko di wilayah tersebut. Kerugian akibat kejadian ini diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah.

Salah satu rumah di Gampong Rhieng Blang mengalami kerusakan berat pada bagian atap, dengan estimasi kerugian mencapai Rp 35 juta. Warga lainnya, Zulfikar (40), melaporkan kerugian sebesar Rp 30 juta akibat kerusakan pada rumahnya. Radiah (50) juga terdampak dengan kerugian sekitar Rp 15 juta. Abdul Rahman (60) mengalami kerusakan kecil dengan kerugian Rp 1 juta, sedangkan Nurlaili (38) mengalami kerugian sekitar Rp 2 juta. Julius (32) melaporkan kerugian sebesar Rp 20 juta akibat kerusakan parah pada rumahnya.

Sementara itu, di Gampong Deah Pangwa, Kecamatan Trienggadeng, 12 unit rumah warga mengalami kerusakan berdasarkan pedataan awal yang dilakukan oleh Kapolsek Trienggadeng. 

Diantaranya di Dusun Bale Ara, Gampong Deah Pangwa, angin kencang juga menyebabkan kerusakan parah pada atap Rumah Ibadah Bale Ara dan Balai pengajian Nurussalam Al Qasimiyyah milik Tgk. Syukrullah juga mengalami kerusakan parah. Kejadian ini menambah deretan dampak buruk dari angin kencang yang melanda kawasan tersebut. 

Selain itu, rumah Aceh milik Teuku Yusmadi Arkasih juga terdampak angin kencang, dengan kerusakan pada atapnya dan satu unit depot air masak isi ulang milik Amri juga terdampak. Sebuah pohon besar di pinggir jalan juga ikut tumbang akibat kekuatan angin yang sangat besar. 

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, kerusakan yang dialami memerlukan perhatian dan bantuan segera untuk pemulihan kondisi rumah dan fasilitas umum yang terdampak. 

Tim tanggap darurat diharapkan segera melakukan pendataan dan memberikan bantuan kepada para korban untuk meringankan beban akibat kerusakan yang terjadi. Diharapkan juga ada upaya mitigasi yang lebih baik untuk mengantisipasi bencana serupa di masa yang akan datang. (**)