21 November 2024
Gampong

7 Warga Kuala Peudawa Puntong Alami Kelumpuhan, Begini Nasibnya

LIPUTANGAMPONGNEWS.ID - Tujuh Warga Kuala Peudawa Puntong Alami Kelumpuhan diantaranya bernama Usman (75) sudah mengalami lumpuh kurang lebih 8 tahun, dari informasi yang didapat keluarga mengatakan usai menjalani perawatan dirumah sakit (ditembak dengan memakai alat rumah sakit disamping alat vitalnya) akibatnya dia sudah tidak bisa lagi beraktivitas, jangankan untuk bangun makan saja harus disuap. Disamping itu, istrinya yang bernama Maryani (73) juga lumpuh. 

Kemudian, di Dusun Selatan, Desa Kuala Peudawa Puntong, Kecamatan Idi Rayeuk, juga terdapat seorang perempuan bernama Nuriah (60) lumpuh sudah 10 kurang lebih. Dan yang lebih parahnya lagi didusun yang sama mengalami kelumpuhan sudah 12 tahun yang bernama Yahya Pidie (80). 

Selanjutnya, Mariam (39) berada di Dusun Timu hampir lima tahun tidak bisa lagi bangun akibat penyempitan saraf, kata dia tidak ada biaya untuk berobat ke Banda Aceh. 

Sementara di Dusun Selatan, Syamsiah (80) sakit-sakitan sudah beberapa tahun, dan Ansari (63) lumpuh sudah dua tahun yang berada di Dusun Teungoh, dan Syarifah Raguan (62) mengalami hal yang sama dengan yang lain yakni lumpuh. 

Yang seterusnya, yaitu Rukiyah (53) matanya sudah tidak bisa melihat lagi selama empat bulan ini, terlebih dia keluar air mata dengan sendirinya dikarenakan tidak bisa melihat sinar matahari dan cahaya. 

Terakhir, Syarifah Aminah (80) mengalami pembengkakan kedua kakinya sudah sebulan, tidak tahu persis apa yang menyebabkan sehingga kakinya bengkak bagaikan kaki gajah. Jika berjalan maka akan terasa sakit. 

Mereka semua mengatakan kepada awak media dengan harapan yang sama kepada pemerintah dan pihak-pihak terkait agar dibantu dan diperhatikan guna mendapatkan kehidupan yang layak. 

Kepala Desa setempat, Karyani menuturkan kepada media ini bahwasanya benar warganya mengalami lumpuh, sebagian sudah hampir belasan tahun, kendati demikian dia meminta kepada pemerintah baik dipusat maupun di daerah agar warganya bisa mendapatkan bantuan yang sesuai dengan kebutuhan. 

"Kami di desa tetap membantu sebagaimana yang bisa kami bantu, namun terlepas dari itu semua bahwa persoalan ini juga perlu didukung oleh pemerintah untuk membantu dan memfasilitasi warga saya agar mendapatkan seperti bantuan untuk kelangsungan hidup dan biaya berobat" tutupnya. (M)