22 November 2024
News

Webinar Digital Society Kembali di Gelar

Liputangampongnews.id - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama GNLD Siberkreasi  kembali mengadakan Webinar Digital Society.

Pembahasan dalam webinar kali ini adalah “Literasi Digital Bagi Tenaga Didik dan Anak Didik di Era Digital” yang disiarkan langsung melalui Zoom Webinar.

Sistem digital sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia sehari-hari, tentu saja hal ini sudah sepatutnya didukung dengan keterampilan dan kecakapan digital para penggunanya.

Menyadari pentingnya literasi digital sebagai bekal dalam bagian masyarakat sekolah, sekolah SDN 3 Ulim, Kecamatan Ulim Kaupaten Pidie Jaya mendorong seluruh siswa kelas 5 dan kelas 6 untuk aktif dalam berbagai kegiatan. Salah satunya adalah mengikuti Webinar Gerakan Literasi Digital untuk Kaupaten Pidie Jaya yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Jumat, (10/9/2021).

Sebelum room meeting dibuka pada pukul 09.00, para siswa sudah melakukan registrasi untuk mendapatkan link ke Zoom. Para wali kelas membantu beberapa siswa yang mengalami kesulitan karena baru pertama kali mengikuti webinar. Begitu webinar dimulai, antusiasme siswa terlihat dari munculnya pertanyaan-pertanyaan untuk para narasumber.

Selain dari materi yang menarik, antusiasme siswa ini tidak lepas dari kehadiran Kepala sekolah yang menjadi narasumber adalah Mukhlish, M.Pd yang membahas "Menjadi Pengguna Internet Yang Anti Perundungan." 

Pada bagian akhir zoom meeting, beberapa siswa yang mengajukan pertanyaan terpilih untuk mendapatkan hadiah Saldo Go-Pay/Ovo. Kejutan hadiah ini tentu saja disambut dengan suka cita. Selanjutnya seluruh siswa mengisi daftar hadir online dan survey untuk mendapatkan sertifikat. 

Kegiatan literasi digital disambut baik oleh Wali kelas 5 dan 6 SDN 3 Ulim, seluruh materi dalam zoom meeting bisa menjadi tambahan bekal siswa, sesuai dalam penerapan Asesmen Nasional.

AN merupakan program penilaian terhadap mutu setiap 
sekolah, madrasah, dan program kesetaraan pada jenjang dasar 
dan menengah. 

Mutu satuan pendidikan dinilai berdasarkan hasil 
belajar murid yang mendasar (literasi, numerasi, dan karakter) serta 
kualitas proses belajar-mengajar dan iklim satuan pendidikan yang 
mendukung pembelajaran, pangkasnya. (*)