09 Maret 2025
Daerah

Wabup Pidie Jaya Sidak RSUD, Bongkar Dugaan Pemborosan dan Ancam Copot Direktur!

LIPUTANGAMPONGNEWS.IDWakil Bupati Pidie Jaya, Hasan Basri, geram saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Rumah Sakit (RS) Pidie Jaya. Ia menyoroti rencana rehabilitasi dan pembangunan sejumlah ruangan yang dinilai tidak masuk akal, termasuk pengajuan penggantian alat kesehatan yang masih baru. Hasan bahkan menegaskan, jika Direktur RS tidak mampu mengelola rumah sakit dengan baik, maka harus segera diganti.

Tanpa ditemani Direktur RS, Hasan Basri meninjau ruang radiologi dan CT Scan dengan membawa sejumlah dokumen. Ia mengungkapkan kekecewaannya saat melihat kondisi bangunan yang masih bagus tetapi diusulkan untuk direhabilitasi. "Ruangan ini dibangun tahun 2023, masih dalam kondisi layak. Tapi, direktur rumah sakit mengajukan rehab dengan alasan ada anggaran dari pemerintah pusat. Hari ini saya ingin melihat langsung, apakah memang benar-benar butuh perbaikan atau hanya pemborosan," ujarnya dengan nada tajam.

Kekecewaan Hasan semakin memuncak saat memasuki ruang CT Scan. Ia mempertanyakan alasan penggantian alat kesehatan yang baru dibeli pada 2023, padahal alat tersebut masih bisa digunakan. "Ini alat CT Scan yang baru dibeli tahun lalu, tapi direktur meminta alat baru lagi dan ingin merehab ruangan dengan anggaran Rp1 miliar. Ini pemborosan anggaran yang tidak bisa dibiarkan," tegasnya.

Lebih lanjut, Hasan juga menyoroti pembangunan ruang rontgen yang sejak awal tidak sesuai standar Kementerian Kesehatan. "Dari dulu kami minta pembangunan sesuai standar, tapi yang terjadi justru asal-asalan. Ke depan, pembangunan di RS Pidie Jaya harus benar-benar sesuai standar, bukan proyek asal jadi," katanya dengan nada geram.

Ia menegaskan, Pemkab Pidie Jaya sedang dalam kondisi penghematan anggaran. Namun, justru ditemukan proyek rehab bangunan baru yang dianggap tidak perlu. "Bangunan ini masih baru, tapi sudah diajukan rehab dengan anggaran Rp1 miliar. Ini bukan cara yang benar dalam mengelola anggaran daerah yang minim. Jangan seenaknya menghamburkan uang rakyat," tandasnya.

Puncaknya, Hasan Basri semakin kesal saat melihat lantai yang sudah retak, padahal bangunan baru selesai dibangun. Ia menuding adanya kesalahan dalam pelaksanaan proyek dan lemahnya pengawasan. "Ini dibangun tahun 2023, tapi lantainya sudah retak. Artinya, ada kesalahan perencanaan dan pengawasan yang tidak ketat. Kalau memang direktur tidak becus, lebih baik segera diganti!" pungkasnya dengan nada tegas.