Terserang Hama Penyakit Kresek Padi, Distanpan Pidie Akan Semprot Lahan Sawah
LIPUTANGAMPONGNEWS.ID - Puluhan hektar sawah di Kecamatan Delima dan Sakti terkena hama penyakit Kresek Padi. Semua yang terserang hama berupa padi galur Bojeng, Batu 05, dan AGT 303.
Dari hasil monitoring lapangan petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Delima dan Sakti, lahan persawahan yang terserang meliputi Gampong Raya Reubee (Delima), Daboih Reubee (Delima), Lhee Meunasah (Delima).
Kemudian, lahan di Gampong Mesjid Reubee (Delima), Pulo Tunong (Delima), Bucue (Sakti), Dayah Kp. Pisang (Sakti), dan lahan persawahan di Gampong Perlak Hasan (Sakti).
Koordinator Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Delima, Hamdan, S.P., Sabtu (19/01/2025) mengatakan, setelah melakukan koordinasi dengan petugas POPT Kecamatan Delima, pihaknya bersama Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) serta Babinsa Koramil 03/Delima, melanjutkan monitoring ke lahan sawah masyarakat.
"Monitoring ini guna memastikan lahan yang terserang hama penyakit kresek, sehingga bisa segera diambil tindakan. Dan Senin(20/01/2025) besok, atas rekomendasi petugas POPT Delima, bapak Abdulah, kita akan melakukan penyemprotan di lahan yang terserang hama penyakit kresek", ungkap Hamdan.
Adapun rekomendasi POPT, sebut Hamdan, yaitu :
- Mengurangi pemakaian pupuk yang mengandung unsur Nitrogen (N).
- Penyemprotan dengan menggunakan bahan bakterisida seperti, PUANMUR, NORDOX, BACTOCYN, dan ZEPHYR.
Sementara itu, Kadistanpan Pidie, Hasballah, S.P., M.M., menyampaikan, pihaknya melalui petugas lapangan terus melakukan monitoring di Delima dan Sakti, juga wilayah lainnya.
"Upaya penanggulangan terus kita lakukan, salah satunya dengan penyemprotan, tentu dengan rekomendasi dari POPT, dan Senin besok akan dilakukan di Delima", jelas Kadistanpan.
Penanggulangan hama penyakit merupakan bagian dari upaya kita menjaga swasembada, menjaga ketahanan pangan daerah, ujar Hasballah.
"Oleh karena itu, untuk mensukseskan program nasional tersebut, petugas kita di lapangan terus monitoring dan membantu setiap permasalahan yang dihadapi para petani", pungkas Kadistanpan Pidie, Hasballah.
Untuk diketahui (dari berbagai sumber). Kresek padi adalah penyakit yang menyerang tanaman padi disebabkan oleh bakteri Xanthomonas oryzae. Penyakit ini juga dikenal sebagai Hawar Daun Bakteri (BLB).
Adapun gejala kresek padi, Daun padi berwarna kuning, oranye, atau mengering. Daun padi berbentuk garis gelembung, Daun padi melepuh dan meluas, Daun padi berwarna putih keabu abuan, sehingga tanaman padi layu dan mati.
Penyakit kresek padi dapat ditularkan melalui Benih padi, Air, Angin, maupun Alat-alat pertanian. Untuk mengatasi penyakit kresek padi, anda dapat
Menggunakan benih padi yang sehat, Memilih varietas padi yang tahan terhadap kresek, Menyiangi gulma di sekitar pertanaman padi,
Menggunakan pupuk N sesuai anjuran.
Menggunakan agensia hayati seperti bakteri Corynebacterium,
Menggunakan pestisida kimia. Penggunaan Pestisida ini adalah sebagai alternatif terakhir. (As)