Saat Hendak Melaksanakan Ibadah Sholat Jum'at, Santri Ponpes Dayah Hidayatullah Jadi Korban Pengeroyokan
LIPUTANGAMPONGNEWS.ID - Pihak keluarga korban dan pasantren Dayah Hidayatullah akan menempuh jalur hukum terkait santri pasantren Dayah Hidayatullah saat hendak melaksanakan ibadah Shalat Jum'at dikeroyok oleh puluhan orang pemuda 2 Desember 2022.
Adapun kronologis kejadian yang di alami Salehuhudin salah seorang santri pompes dayah Hidayatulah, saat ia hendak pergi Shalat Jum'at, Salehhudi didatangi dua orang pemuda dan mengajak ikut bersama mereka ke Masjid Nurul Huda di jalan SMA kecamatan Simpang kiri kota Subulussalam.
Salehhudin santri pasantren Dayah Hidayatullah mengikuti saja perintah dua orang oknum pemuda tersebut, tetapi sesampai di belakang Masjid Nurul Huda dua oknum pemuda tersebut mendorong Salehhudin ke belakang masjid Nurul Huda, lalu Salehhudin di pukuli puluhan oknum pemuda sampai babak belur sehingga mengakibatkan mata Salehhudin menjadi bengkak dan kuping serta kepala memar akibat pukulan oknum pemuda tersebut.
Salehhudin sempat melarikan diri dari tempat kejadian pengeroyokan tersebut, namun gerombolan oknum pemuda tersebut mengejar Salehhudin. Namun naas bagi Salehhudin, akibat kelelahan dan sakit yang dialaminya akibat pengeroyokan tersebut Salehhudin tak mampu berlari lagi sehingga oknum gerombolon pemuda tersebut memukul Salehhudin kembali secara membabi-buta sehingga Salehhudin tak sadarkan diri. Dan oknum gerombolan pemuda tersebut melihat Salehhudin roboh dan tak sadarkan diri, bergegas meninggalkan korban.
Menurut keterangan guru pompes Dayah Hidayatullah, hal ini terjadi karena diduga Salehhudin memukul salah seorang adik dari oknum gerombolan pemuda yang memukul Salehhudin. Karena saat oknum pemuda menanyakan kepada Salehuddin soal adek nya diduga di pukul oleh Salehhudin. Dan kami dari pihak guru dan pengelola pasantren sempat mempertanyakan kepada santri apakah ada yang melihat langsung bahwa Salehhudin pernah melakukan pemukulan terhadap adek oknum pemuda tersebut.
Dan menurut keterangan ustadz dayah Hidayatullah, santri yang ditanyakan menjawab bahwa Salehhudin santri pasantren Dayah Hidayatullah tidak ada melakukan pemukulan terhadap adek oknum pemuda tersebut.
Saat dikompirmasi media kepada korban pengeroyokan Salehuddin terkait pernyataan oknum pemuda yang melakukan pemukulan terhadap adek pelaku pengeroyokan, Salehudin kembali membantah bahwa dirinya tidak pernah melakukan pemukulan terhadap santri Dayah Hidayatullah, yang dituduhkan atas dirinya. Atas jawaban tersebut mereka tidak terima dan memikul saya sampai kondisi saya seperti ini, ujar Salehhudin.
Pimpinan pondok pasantren Dayah Hidayatullah mengutuk keras dan meminta kepada aparat kepolisian agar segera menangkap pelaku pengeroyokan santri Dayah Hidayatullah agar dapat mempertanggung jawabkan apa yang telah mereka lakukan, negara kita negara hukum seharusnya tidak boleh main hakim sendiri. Kemudian, seharusnya bila ada masalah dilingkungan pompes Dayah Hidayatullah, pihak keluarga seharusnya menjumpai para pengajar maupun pengelola pompes dayah Hidayatullah bukan dengan main hakim sendiri. (ZR)