LIPUTANGAMPONGNEWS.ID - Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) menunjukkan, jumlah penduduk Kabupaten Pidie Jaya, Aceh pada akhir 2024 mencapai 166,52 ribu jiwa. Namun, tingkat pendidikan masyarakat masih didominasi lulusan sekolah dasar dan menengah. Hanya 6,61 persen penduduk yang menamatkan pendidikan hingga perguruan tinggi.

Dari total tersebut, penduduk lulusan diploma I dan II hanya sebesar 0,7 persen atau sekitar 1.167 jiwa. Lulusan diploma III tercatat 1,6 persen atau 2.661 jiwa. Sementara lulusan strata satu (S1) berjumlah 6.960 jiwa atau 4,18 persen, strata dua (S2) 212 jiwa (0,13 persen), dan strata tiga (S3) hanya lima jiwa atau 0,003 persen.

Untuk pendidikan menengah, proporsinya lebih besar. Lulusan SMA mendominasi dengan 21,42 persen atau sekitar 35,67 ribu jiwa, disusul lulusan SMP sebanyak 17,48 persen atau 29,11 ribu jiwa. Adapun lulusan SD mencapai 25,96 ribu jiwa atau 15,59 persen. Angka ini memperlihatkan bahwa pendidikan menengah masih menjadi titik berhenti bagi sebagian besar masyarakat.

Meski demikian, data juga menunjukkan masih tingginya angka penduduk yang belum menamatkan pendidikan dasar. Sebanyak 20,75 ribu jiwa atau 12,46 persen tercatat belum tamat SD. Bahkan, jumlah penduduk yang tidak atau belum pernah sekolah mencapai 26,43 persen atau sekitar 44,01 ribu jiwa.

Kondisi ini menyatakan bahwa akses dan kesadaran pendidikan di Pidie Jaya masih menjadi tantangan besar. Rendahnya angka penduduk berpendidikan tinggi dapat berdampak langsung pada kualitas sumber daya manusia (SDM) daerah, terutama dalam menghadapi tantangan pembangunan ekonomi dan sosial di masa mendatang.

Para pemerhati pendidikan menilai, pemerintah daerah perlu mengambil langkah serius dalam meningkatkan kualitas dan akses pendidikan. Peningkatan fasilitas sekolah, program beasiswa, serta dorongan partisipasi orang tua menjadi faktor penting agar angka partisipasi pendidikan di Pidie Jaya dapat meningkat dalam beberapa tahun ke depan. (**)