27 Juli 2024
Nasional

Perdana Peringati Hari Disabilitas Internasional di Pidie Jaya, PPDI dan SLB Gelar Aneka Kegiatan

Foto : Ketua PPDI Kabupaten Pidie Jaya, Mulyadi Nasruddin juga Ketua Panpel Peringatan Hari Disabilitas Internasional di Pidie Jaya memberikan sambutan. | LIPUTAN GAMPONG NEWS

LIPUTANGAMPONGNEWS.ID - Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) bersama Sekolah Luar Biasa (SLB) menggelar perayaan Peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) tahun 2023 yang perdana tingkat Kabupaten Pidie Jaya.

Berkolaborasi dengan Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan  Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Pidie Jaya, ratusan Penyandang Disabilitas menampilkan pentas seni dan pameran UMKM di komplek perkantoran bupati lama (Mideun Meurah Seutia) Kota Meureudu, Rabu (06/12/2023).

Bersamaan dengan itu juga dilakukan pelantikan perdana pengurus organisasi PPDI DPC Kabupaten Pidie Jaya.yamg dilakukan oleh Saiful, M.Pd, Asisten 3 Setdakab Pidie Jaya.

Adapun yang terlibat dalam perayaan Hari Disabilitas Internasional perdana di Pidie Jaya ini, yaitu Organisasi PPDI Pidie Jaya, Dinsos P3A, Disperindagkop, Bagian Kesra Setdakab Pidie Jaya, Gerkatin, SLB Baitul Ilmi dan SLB Negeri Pidie Jaya.Ketua PPDI Kabupaten Pidie Jaya, Mulyadi Nasruddin mengatakan, kegiatan ini merupakan perayaan hari disabilitas internasional perdana di Kabupaten yang juga dijuluki nanggroe japakeh. Yang merupakan inisiasi dari PPDI dan SLB yang berkolaborasi dengan bidang Rehabilitasi Sosial Dinsos P3A Pidie Jaya.

“Dengan segala keterbatasan yang kami miliki sehingga kami berkesempatan menggelar kegiatan ini sebagai momentum pengingat kehadiran para disabilitas di tengah-tengah masyarakat, yang selama ini dipandang sebagai insan yang tidak memiliki kemampuan." Ucapnya kepada Liputan Gampong News, disela-sela acara berlangsung.

Tambahkan Mulyadi yang sering disapa Cek Moen, kami juga ingin menunjukan kemampuan dan kreativitas kami sebagai penyandang disabilitas dan ingin mewujudkan masyarakat yang beradab bagi para penyandang disabilitas. 

"Stigma yang memandang negatif kepada disabilitas tentunya tidak bisa dibiarkan berlangsung terus di masyarakat. Karena, cacat atau tidaknya sesorang bukan sebuah tolok ukur dalam menghukur kemampuan seseorang. Cacatnya seseorang bukan berarti orang itu terpinggirkan kemampuanya," katan Cek Moen

Plh. Kadis Sosial P3A Pidie Jaya, Agus Maidi mengatakan sangat terharu dengan penampilan kreativitas yang dimiliki oleh para penyandang disabilitas walaupun dengan segala keterbatasannya, tidak kalah menarik dengan mereka yang normal.

"Tahun depan kita sudah berkomitmen akan menyelenggarakan hal yang seperti ini lebih meriah lagi, karena kami melihat disabilitas di Pidie Jaya jika diberikan kesempatan untuk tampil ternyata ada kelebihan tersendiri pada mereka," ucap Agus.

Perayaan Hari Disabilitas Internasional ini bukanlah hanya semata-mata pagelaran bakat. Namun juga, sebagai motivasi agar para disabilitas kian mandiri, berbahagia, dan mampu berimprovisasi dalam hidupnya. Tak tanggung-tanggung, Agus  juga akan menggelar sebuah festival serta suntikan subsidi untuk kelompok usaha disabilitas." Janji Agus Maidi.Kesempatan yang sama, Kabid Rehsos, Azharyadi, menyampaikan Dinas Sosial P3A memiliki tanggung jawab terhadap pendataan masyarakat disabilitas sebagai salah satu tupoksi kinerja. Dan saat ini, penyandang disabilitas di Pidie Jaya tercatat sejumlah 950 orang.

"Kami juga memperkenalkan dan memberi informasi kepada masyarakat disabilitas bahwa mereka itu dengan orang normal adalah Setara. Sehingga mereka memiliki hak yang sama seperti warga yang normal untuk dapat memiliki keahlian dan pekerjaan." sampaikan Ari Khan.

Dengan terlaksananya kegiatan seperti ini, juga menginformasikan bahwa selain Dinsos P3A, SKPK lainnya seperti Disnaker BLK, Disperindagkop, dan Diskominfo juga dapat berperan dan bisa berkerjasama untuk mewujudkan kesejahteraan dan ketrampilan bagi para penyandang disabilitas." Pungkas Ari Khan

Perlu diketahui, bahwa PPDI merupakan payung bagi organisasi sosial penyandang disabilitas, organisasi sosial disabilitas dan organisasi kemasyarakatan penyandang disabilitas sesuai dengan tingkat kedudukannya berfungsi sebagai wadah perjuangan, koordinasi, konsultasi, advokasi dan sosialisasi disabilitas di tingkat nasional dan internasional. (*)