LIPUTANGAMPONGNEWS.ID -Perangkat Gampong di Kabupaten Pidie Jaya, sedang menghadapi masalah serius terkait keterlambatan pembayaran gaji mereka selama empat bulan terakhir. Berdasarkan informasi yang dihimpun, sejumlah perangkat Gampong di berbagai kecamatan di kabupaten tersebut mengeluhkan belum menerima jerih bulanan dari pemerintah setempat. Kondisi ini semakin memprihatinkan karena keluhan mereka belum mendapat tanggapan dari pihak terkait.

Salah seorang perangkat Gampong di Kecamatan Meureudu menyebutkan bahwa gaji bulan Desember 2023 belum dibayarkan, sementara untuk tahun 2024, pemerintah baru menyalurkan pembayaran hingga bulan Juli. Namun, jerih bulan Agustus hingga Oktober 2024 masih tertunda, sehingga perangkat desa merasa terbebani secara finansial. "Kami sangat bergantung pada gaji ini untuk kebutuhan sehari-hari," ujarnya.

Keluhan serupa juga disampaikan oleh perangkat Gampong di Kecamatan Bandar Baru dan Bandar Dua. Mereka menyebutkan bahwa keterlambatan pembayaran ini sudah terjadi selama beberapa bulan, dan belum ada kepastian kapan gaji mereka akan dicairkan. Kondisi ini menambah beban  bagi para perangkat desa yang sudah bekerja keras melayani masyarakat.

Di Kabupaten Pidie Jaya sendiri, terdapat 222 Gampong yang perangkatnya belum menerima pembayaran jerih mereka. Keterlambatan ini telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan perangkat desa, karena ketidakpastian pembayaran dapat mengganggu kelangsungan pelayanan publik di tingkat Gampong. Mereka berharap pemerintah segera menyelesaikan masalah ini agar roda pemerintahan di tingkat desa tetap berjalan lancar.

Hingga berita ini diturunkan, Hasbi, SE, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Gampong (DPMG) Kabupaten Pidie Jaya belum memberikan konfirmasi terkait alasan keterlambatan tersebut. Perangkat Gampong terus menanti langkah konkret dari pemerintah Kabupaten Pidie Jaya untuk segera menyelesaikan persoalan ini. (**)