LIPUTANGAMPONGNEWS.ID - Mahlil, Pejuang Demokrasi Pidie Jaya, mengungkapkan rasa kekecewaannya terhadap Komisi Independen Pemilihan (KIP) Pidie Jaya yang masih menempatkan oknum-oknum yang terlibat kecurangan pada Pemilu Legislatif 2024 sebagai Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) di Kecamatan Bandar Baru, Meureudu, dan Ulim.

Menurut Mahlil, pada Pemilu Legislatif 2024 lalu, PPK di tiga kecamatan tersebut terbukti melakukan kecurangan yang menyebabkan adanya Putusan Mahkamah Konstitusi terkait Perhitungan Ulang Surat Suara (PUSS) di Pidie Jaya. "Kenapa KIP masih merekrut oknum yang sama lagi?" tanyanya.

Lebih lanjut, Mahlil menilai bahwa KIP Pidie Jaya seolah-olah abai terhadap kondisi demokrasi di daerah tersebut. Ia menuduh bahwa KIP mempertahankan arogansi yang menjadikan lembaga itu sebagai benteng kepentingan kelompok tertentu.

Mahlil juga menyarankan agar KIP lebih peka terhadap kondisi di lapangan, terutama dalam pelaksanaan pilkada. "Jangan tanyakan bukti, karena polanya sudah terstruktur, mulai dari perekrutan awal PPK dan PPS," tegasnya.

"Jangan menganggap masyarakat Pidie Jaya buta dan tuli semuanya, sehingga Anda bisa bertindak sewenang-wenang," kata Mahlil dengan tegas.

Mahlil mengharapkan agar KIP kembali pada fitrahnya sebagai penyelenggara pemilu yang jujur dan adil, serta menjaga marwah lembaganya. Ia juga meminta KPU RI agar mengevaluasi kinerja KIP dan Panwaslih Pidie Jaya yang dianggapnya tidak profesional. (**)