Masyarakat Pidie Serantau di Simeulue Temu Ramah Dengan Kafilah MTQ Aceh XXXVI 2023 dari Seluruh Kabupaten/Kota
Foto : Balee Udep Saree (Dayah Babul Huda) milik Yayasan Udep Saree, Kabupaten Simeulue | LIPUTAN GAMPONG NEWS
LIPUTANGAMPONGNEWS.ID | SIMEULUE - Menjelang malam penutupan acara Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) XXXVI Aceh 2023 di Kabupaten Simeulue, Masyarakat Pidie Serantau bersama Yayasan Udep Saree (Dayah Babul Huda) mengadakan pertemuan/ temu ramah dengan Kafilah Kabupaten/Kota se Aceh.
Dihadiri oleh 200 lebih tamu undangan, acara temu ramah ini diprakarsai oleh Ikatan Masyarakat Aceh Pidie (Imapi) Kabupaten Simeulue, digelar di Balee Yayasan Udep Saree Dayah Babul Huda beralamat di Jalan Ibnu Aban Desa Air Dingin Kecamatan Simeulue Timur, Sabtu (02/12) sore.
"Krue Semangat Katroeh Teuka di Simeulue Ate Fulawan, semoga ini bukan kedatangan yang sekali saja. Silahkan datang lagi ke Pulau Simeulue ini, kami akan menerimanya dengan senang hati," Mahyuddin Agani, salah satu pengurus yayasan tersebut.
Terima kasih kepada seluruh masyarakat Pidie serantau atas sumbangsihnya sehingga kita bisa menjamu pejabat dan seluruh kafilah asal Kabupaten Pidie, perwakilan Official kafilah se Aceh, para dewan Hakim MTQ Aceh, tokoh masyarakat lainnya.
"Alhamdulillah kami di Pulau Simeulue bisa melaksanakan silahturahmi dengan masyarakat Aceh dari daratan. Dengan berkat Rezeki dari Allah SWT bisa menyediakan Khanduri dengan menu masakan daging kari khas Pidie (seekor sapi) dan ratusan ikan Karang." ungkapnya.Perlu diketahui, Yayasan Udep Saree yang diketuai oleh Abubakar, telah berdiri sejak tahun 2005. Belee Udep Sare tempat berkumpulnya seluruh masyarakat Aceh asal daratan di Pulau Simeulue lintas profesi.
Balee tersebut juga sebagai pusat aktivitas keagamaan Islam (Dayah Babul Huda) dan acara hari besar Islam serta temu rantau dan sambung rasa dan juga kebersamaan (musyawarah) masyarakat Aceh di Simeulue.
"Begitu halnya, dengan IMAPI yang baru dibentuk akhir tahun 2023 ini, bertujuan menciptakan keakraban dan persaudaraan sesama masyarakat asal Aceh Pidie," ucap Mahyuddin, pria asal Tangse, Pidie yang sudah 20 tahun lebih berdomisili di Pulau Simeulue ini.
Paguyuban masyarakat seperti ini sangatlah penting, untuk mengakrabkan seluruh masyarakat Pidie lintas profesi agar terciptanya rasa kekeluargaan, saling melindungi, saling tolong–menolong antar sesama dan lain sebagainya." Pungkasnya (*)