Korban DBD Bertambah, Mahasiswa : Desak Fogging, Jika Dinkes Pijay Tak Punya Anggaran, Kami Siap Galang Dana!
Foto : Revan Nur reza, Ketua Jaringan Kampus | LIPUTAN GAMPONG NEWS
LIPUTANGAMPONGNEWS.ID - Aktivis mahasiswa, Ketua Jaringan Kampus (Jarkam) Revan Nurreza memberikan tanggapan tegas terkait meningkatnya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Pidie Jaya, terutama di Kecamatan Trienggadeng. Revan meminta Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes & KB) segera melakukan fogging untuk menekan populasi nyamuk dewasa penyebab DBD.
"Jika Dinkes tidak memiliki anggaran untuk fogging, kami mahasiswa siap menggalang dana untuk mendukung pelaksanaannya," tegas Revan.
Sementara itu, Kepala Dinkes & KB Pidie Jaya, Eddy Azwar, SKM, M.Kes, meninjau langsung Gampong Kuta Pangwa dan Mee Pangwa, yang terdeteksi kasus DBD, pada Sabtu (28/12). Ia memimpin tim surveilans melakukan penyelidikan epidemiologi (PE) dan menegaskan bahwa langkah utama dalam penanganan DBD adalah menjaga kebersihan lingkungan melalui Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
“Fogging hanya membunuh nyamuk dewasa, tetapi jentik-jentik tetap berkembang. Solusi terbaik adalah langkah 3M: menguras, menutup, dan mengubur benda-benda yang dapat menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk,” ujar Eddy.
Dinkes juga berencana menurunkan Ambulance Meu Pep-Pep untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pencegahan DBD. Hingga akhir Desember 2024, Pidie Jaya mencatat 80 kasus DBD, dengan 14 kasus terjadi di Kecamatan Trienggadeng.
Revan berharap pemerintah lebih responsif dalam menangani masalah ini. "Kesadaran kolektif memang penting, tetapi peran pemerintah dalam memberikan langkah nyata seperti fogging juga sangat dibutuhkan untuk mempercepat penanganan," pungkasnya. (**)