LIPUTANGAMPONGNEWS.ID — Bupati Pidie Jaya, H. Sibral Malasyi. MA, S.Sos., ME., menegaskan akan memberi tindakan tegas kepada pedagang yang sengaja menaikkan harga kebutuhan pokok di tengah situasi banjir yang masih melanda sejumlah kawasan di daerah itu.

Sikap tersebut diambil menyusul banyaknya keluhan warga terkait lonjakan harga sejumlah barang, termasuk bahan pokok yang hendak disalurkan kepada korban bencana.

Sejumlah komoditas dilaporkan mengalami kenaikan, mulai dari bawang, cabai, mie instan, telur, air kemasan, hingga selimut, terpal, dan perlengkapan rumah tangga. Kondisi ini dinilai memberatkan masyarakat yang tengah berupaya membantu sesama.

Untuk merespons keresahan itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pidie Jaya menerbitkan Surat Edaran Nomor 403.1/2025. Surat tersebut ditujukan kepada seluruh toko ritel, grosir, serta pedagang agar tidak menaikkan harga secara tidak wajar dan tidak menahan stok barang selama masa tanggap darurat banjir.

“Pedagang diminta tidak menaikkan harga secara tidak wajar, terutama saat musibah banjir seperti sekarang,” demikian pernyataan Bupati Sibral, Sabtu (29/11/2025) di Posko Penanggulangan Bencana Pidie Jaya.

Dalam edaran yang ditandatangani langsung oleh Bupati itu,  menekankan empat aturan penting bagi para pedagang, yaitu:

✓ Menjual barang dengan harga yang wajar dan sesuai dengan kualitas barang.
✓ Tidak melakukan penimbunan barang untuk menaikkan harga.
✓ Tidak melakukan penipuan atau praktik tidak jujur lainnya dalam berdagang.
✓ Menyampaikan informasi harga dan kualitas barang secara transparan.

Bupati mengingatkan, setiap pelanggaran terhadap ketentuan ini dapat dikenakan sanksi sesuai aturan yang berlaku. Bupati Sibral berharap langkah tersebut mampu menjaga stabilitas harga serta meringankan beban masyarakat dan korban banjir di Pidie Jaya. (*)