17 September 2024
Daerah

Bimtek Gunakan Milyaran Dana Desa, Kok Sepi Pemberitaan?

LIPUTANGAMPONGNEWS.ID - Kordinator Front Anti Kejahatan Sosial (FAKSI) Aceh, Ronny H, mempertanyakan kepada panitia pelaksana kegiatan Bimtek (bimbingan teknis) aparat desa di sebuah hotel di Idi Rayeuk, yang dinilai sepi pemberitaan.

Ia mengaku sangat heran akan hal itu, sedangkan dugaan isu miring tentang kegiatan tersebut malah hangat berseliweran menjadi buah bibir beberapa waktu belakangan ini.

" Aneh, koq acara itu terkesan minim pemberitaan, padahal sejak dimulai acara itu telah menjadi perbincangan hangat di ruang publik, ada apa sebenarnya dengan kegiatan itu, koq terkesan banyak yang sudah pada diam?" tanya Ronny, 26 Mei 2022.

Dia mengaku sempat mendengar kabar tak sedap mengenai dugaan praktek bagi - bagi duit disela - sela kegiatan yang digelar diduga dari penghimpunan Rp.10 juta per desa dikalikan 513 desa di Aceh Timur tersebut.

" Dan anehnya lagi, bukan berita kegiatannya yang mencuat, tapi malah isu miring soal kasak - kusuk dugaan bagi - bagi duit desa ke oknum - oknum tertentu  yang justru santer  terdengar heboh, apa benar itu?tahun lalu juga begitu, entah duit apa itu yang dibagi - bagi? terutama juga perang opini antara pengkritik dan panitia yang mencuat, terus berita utama seluk beluk kegiatannya mana? saya tanya ni panitianya, tolong dijawab," ketus pengritik yang dikenal cadas soal isu sosial seputar kemiskinan, pengangguran, demokrasi dan hak asasi manusia itu.

Ronny mendesak panitia buka - bukaan soal transparansi anggaran dan aliran dana kegiatan tersebut sebelum pihaknya mempertimbangkan untuk melakukan aksi,  Ronny menuntut setiap rupiah diumumkan, baik dimulai soal penerimaan sejumlah dana dari pihak desa, sampai ke setiap rincian dana yang digunakan bahkan diduga dibagi - bagikan.

" Kami minta panitia umumkan uang masuk dan uang keluarnya segera, sebelum kami lakukan aksi, karena itu uang negara, kemana saja dana kegiatan itu mengalir," sebut Ketua Forum Pers Independent Indonesia (FPII) Provinsi Aceh tersebut.

Dia juga mengingatkan agar tidak ada pihak - pihak yang mencoba untuk bermanuver dan mencoba untuk membungkam kritik atas kegiatan itu.

" Kami minta tidak ada pihak yang mencoba untuk membungkam kritikan atas kegiatan itu, atau akan kami bongkar nanti kalau ada yang coba - coba, siapapun dia, acara itu pakai uang negara, jadi siapa pun berhak mengawasi dan mengkritiknya, karena itu uang negara, bukan uang warisan keluarga," pungkas
Alumni Universitas Ekasakti itu menutup keterangannya. (Razali)