15 September 2025
Daerah

Beras Medium Tembus Rp14 Ribu, Ini Daftar Lengkap Harga Pangan di Aceh

Foto : Dok. Google Images | LIPUTAN GAMPONG NEWS

LIPUTANGAMPONGNEWS.IDHarga pangan eceran di wilayah Aceh per 14 September 2025 menunjukkan perbedaan cukup mencolok antar komoditas. Data Badan Pangan Nasional mencatat, tepung terigu kemasan menjadi komoditas dengan harga tertinggi, yakni Rp14.838 per kilogram. Posisi ini menegaskan bahwa produk berbahan gandum masih menjadi salah satu kebutuhan pokok dengan nilai jual paling mahal di pasar.

Di urutan berikutnya, beras medium tercatat Rp14.348 per kilogram. Sebagai makanan pokok mayoritas masyarakat, harga ini relatif tinggi dan berpotensi menambah beban pengeluaran rumah tangga. Sementara itu, beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) dijual Rp12.974 per kilogram, lebih murah sekitar Rp1.300 dibanding beras medium, sehingga menjadi alternatif bagi konsumen yang ingin berhemat.

Komoditas impor seperti kedelai biji kering juga masuk dalam daftar. Harga kedelai impor di Aceh dipatok Rp11.021 per kilogram. Angka tersebut menjadi perhatian karena kedelai merupakan bahan baku utama produk olahan populer seperti tahu dan tempe. Jika harga terus bertahan tinggi, tidak menutup kemungkinan produsen kecil akan menaikkan harga jual produk mereka.

Selain itu, tepung terigu curah tercatat Rp10.179 per kilogram. Harga ini lebih rendah dibanding tepung terigu kemasan, sehingga banyak digunakan oleh pelaku usaha kuliner maupun industri kecil yang membutuhkan pasokan dalam jumlah besar. Perbedaan harga antara kemasan dan curah mencerminkan adanya variasi kualitas, kemasan, serta target pasar.

Sementara itu, jagung tingkat peternak menjadi komoditas dengan harga paling murah, yakni Rp7.000 per kilogram. Harga ini sangat penting bagi sektor peternakan karena jagung merupakan bahan utama pakan ayam dan ternak lainnya. Stabilitas harga jagung akan memengaruhi biaya produksi peternak, sekaligus menentukan harga jual daging dan telur di pasar.

Secara keseluruhan, tren harga pangan di Aceh mencerminkan adanya tekanan pada beberapa komoditas pokok, khususnya beras, tepung, dan kedelai. Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional diharapkan terus memantau perkembangan harga, agar keseimbangan antara produsen dan konsumen tetap terjaga. Jika tidak, kenaikan harga pangan dapat berdampak langsung pada daya beli masyarakat serta inflasi di tingkat daerah. (**)