Ass II Buka Pelatihan Bagi Pelaku Usaha Garam Binaan Disperdagkop UKM Pidie
LIPUTANGAMPONGNEWS.ID - Pemkab Pidie melalui Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil Menengah (Disperdagkop UKM) melaksanakan Pelatihan sekaligus penyerahan bantuan peralatan kerja kepada pelaku usaha garam di Pidie, kegiatan berlangsung di aula Delima Hotel Sigli, Selasa (26/09/2023).
Pembukaan Pelatihan serta Penyerahan bantuan tersebut oleh Pj. Bupati Pidie, yang diwakili oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Ass II) Setdakab, Ir. H. Tarmizi dan turut didampingi oleh Kadis Perdagkop UKM, Cut Afrianidar, S.H., M.Si., bersama Kepala Bappeda Pidie, H. Isnaini Ibrahim, S.T., M.Si.
Penerima bantuan berasal dari Gampong Crueng dan Rungkom, Kecamatan Batee, berjumlah 100 pelaku usaha garam. adapun bantuan yang mereka terima, antaranya kuali masak garam dan cangkul.
Dalam laporannya, Kadisperdagkop UKM Pidie menyampaikan, pemberian bantuan peralatan kerja bagi pelaku usaha garam dalam rangka penanganan kemiskinan ekstrim. Dimana kecamatan Batee termasuk 5 besar kecamatan di Pidie tertinggi angka kemiskinan, sesuai dengan data Penasaran Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Ekstrim (P3KE).
Pemberian bantuan ini sebagai wujud nyata Pemkab Pidie, yaitu bagaimana meningkatkan dan mendorong pertumbuhan ekonomi, tidak hanya sebatas bantuan saja, tetapi kita juga berikan pelatihan agar para peserta dapat mengelola usahanya dengan baik, demikian laporan Cut Anda, panggilan akrab Cut Afrianidar, pada kegiatan itu.
Sementara itu, Ass II yang mewakili Pj Bupati, dalam sambutan dan arahannya menyampaikan, bahwa kemiskinan dan stunting merupakan dua permasalahan utama yang dihadapi oleh Kabupaten Pidie hingga saat ini.
Kedua problema ini saling berkaitan dan memiliki penyebab yang kompleks, sehingga memerlukan penanganan lintas sektor dengan intervensi dan treatment yang sesuai dengan karakteristik masing-masing wilayah.
"Penanganan yang komprehensif inilah yang harus kita genjot, sehingga mampu mengurai dan menyelesaikan masalah tiap-tiap daerah secara tepat sasaran", kata Ass II.
Saya menyampaikan apresiasi dan mengucapkan terimakasih atas hasil nyata kinerja yang baik dari segenap jajaran Pemkab Pidie dalam rangka menurunkan angka kemiskinan dan stunting secara signifikan sepanjang tahun 2022, ucapnya.
Kabupaten Pidie menjadi salah satu kabupaten lokus penanganan kemiskinan ekstrem secara nasional, dengan target pada tahun 2024 kemiskinan ekstrem menjadi 0 persen.
"Dan pada tahun 2023 ini menjadi tahun percepatan dalam penanganan kemiskinan ekstrem, sehingga saya minta seluruh jajaran Pemkab Pidie, terutama para Kepala SKPK untuk merumuskan dan melakukan terobosan yang efektif dalam penanganan kemiskinan ekstrem ini", tegas Ass II.
Pemilihan pelaku usaha garam di Kecamatan Batee merupakan pilihan yang tepat, karena sesuai dengan Data Pensasaran Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem (P3KE).
Dimana dari data P3KE ini menyebutkan bahwa Kecamatan yang masuk kedalam lima besar jumlah penduduk miskin di Kabupaten Pidie yaitu, Kecamatan Mutiara Timur, Tangse, Batee, Pidie dan Kecamatan Sakti, ungkapnya.
"Saya mengharapkan semoga dengan pelatihan dan penyerahan bantuan peralatan kerja bagi pelaku usaha garam ini dapat meningkatkan usaha dan kesejahteraan", pinta Pj Bupati yang diwakili Ass II, Ir. H. Tarmizi. (AS)