Yayasan Ingkar Janji, Mahasiswa Unigha Ancam Gelar Aksi Besar-besaran
LIPUTANGAMPONGNEWS.ID - Mahasiswa Universitas Jabal Ghafur (Unigha) mengencam keras tindakan pihak yayasan yang dinilai telah melakukan pelanggaran besar atas kesepakatan yang sebelumnya telah disetujui bersama.
Muhammad Pria Al Ghadzi, yang akrab disapa Tuma, menyampaikan bahwa pihak mahasiswa merasa sangat kecewa atas ketidakpatuhan pihak yayasan dan rektorat terhadap hasil kesepakatan yang dibuat pada Rabu, 21 Mei 2025.
“Dengan berat hati kami umumkan bahwa kesepakatan antara pihak rektorat dan yayasan untuk merealisasikan tuntutan mahasiswa telah dilanggar. Ini adalah bentuk pengabaian terhadap suara kami yang sah,” ungkap Tuma.
Menurutnya, pelanggaran ini tidak hanya mencederai kepercayaan mahasiswa, tetapi juga merugikan banyak pihak yang sedang menempuh pendidikan di Unigha. Oleh karena itu, mahasiswa menuntut pihak rektorat dan yayasan agar segera memenuhi kewajiban mereka sebagaimana telah disepakati.
Refan Nurreza, salah satu aktivis kampus dan alumni Unigha, juga turut mengkritik tajam pihak yayasan. Ia menyoroti berbagai permasalahan yang telah lama membelit birokrasi kampus tertua di Aceh ini.
“Selama ini, transparansi publik sangat minim. Ada pungutan uang pembangunan tiap tahun, tapi pembangunan fisik tak kunjung terlihat. Fasilitas pun tidak layak untuk proses belajar mengajar,” ujar Refan.
Ia menegaskan bahwa sudah saatnya Universitas Jabal Ghafur dinegerikan agar bisa keluar dari cengkeraman oknum tak bertanggung jawab yang mencemari dunia akademik dengan praktik-praktik kotor. “Negerisasi adalah solusi demi perubahan dan kemaslahatan mahasiswa ke depan,” tegasnya.
Sementara itu, Mirzatul Akmal, mahasiswa asal Bireuen yang kini kuliah di Unigha B Pidie Jaya, menambahkan bahwa pihaknya akan terus memantau perkembangan situasi ini.
“Jika pihak yayasan masih mengabaikan kesepakatan yang sudah disepakati bersama, maka kami akan menggelar aksi besar-besaran. Ribuan massa akan kami kerahkan, termasuk mengajak para alumni untuk bergabung dalam perjuangan menegakkan keadilan yang telah dikhianati,” pungkasnya. (**)