Sadar Khilaf, Wabup Hasan Basri Tunjukkan Sikap Ksatria dan Fokus Sukseskan MTQ Aceh ke-37
Foto : Miswar | LIPUTAN GAMPONG NEWS
LIPUTANGAMPONGNEWS.ID - Di tengah semangat masyarakat Pidie Jaya menyambut pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Aceh ke-37, muncul dinamika yang sempat menyita perhatian publik. Peristiwa di dapur Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) antara Wakil Bupati Hasan Basri kepala salah seorang pelaksana lapangan menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya komunikasi dan pengendalian diri dalam menjalankan tanggung jawab publik.
Namun, di balik kejadian tersebut, banyak pihak menilai bahwa langkah cepat Wakil Bupati Hasan Basri untuk meminta maaf secara terbuka kepada korban dan keluarganya menunjukkan sikap ksatria dan kedewasaan politik. Ia mendatangi langsung korban di rumah sakit, disaksikan oleh Kapolres Pidie Jaya, untuk menyampaikan permohonan maaf dan menempuh jalan damai.
“Wakil Bupati adalah manusia biasa yang bisa khilaf. Namun Wabup telah menunjukkan tanggung jawab moral dengan meminta maaf langsung dan menyelesaikan persoalan secara kekeluargaan,” ujar Miswar, salah satu aktifis sosial Pidie Jaya. Ia menilai langkah tersebut mencerminkan pemimpin yang berjiwa besar dan tidak lari dari tanggung jawab.
Miswar, menilai peristiwa tersebut semestinya menjadi bahan refleksi bersama, bukan bahan perpecahan. “Kita perlu melihat konteks bahwa Hasan Basri turun langsung ke dapur MBG bukan karena amarah, tapi karena kepeduliannya terhadap mutu makanan bergizi untuk anak-anak sekolah. Itu menunjukkan rasa tanggung jawab pimpinan daerah terhadap masyarakat,” jelasnya.
Menurut Miswar, tekanan di lapangan memang tinggi menjelang pelaksanaan program besar seperti MTQ Aceh ke-37. Setiap pejabat dan petugas bekerja di bawah beban tanggung jawab yang besar untuk memastikan semua berjalan baik, sehingga miskomunikasi bisa saja terjadi tanpa niat buruk.
Kunjungan Hasan Basri ke dapur MBG sejatinya merupakan bentuk pengawasan langsung terhadap kualitas gizi anak sekolah, bukan tindakan emosional. Dalam kapasitasnya sebagai Wakil Bupati, ia kerap turun ke lapangan untuk memastikan kebijakan pemerintah benar-benar menyentuh masyarakat secara nyata. Kepedulian itu menjadi cerminan gaya kepemimpinan yang responsif.
Kini, setelah semua pihak menempuh jalan damai, fokus pemerintah daerah dan masyarakat kembali diarahkan pada penyuksesan MTQ Aceh ke-37 yang akan digelar di Pidie Jaya. Event ini menjadi momentum kebanggaan bersama untuk menunjukkan wajah daerah yang religius, damai, dan berbudaya.
Miswar berharap seluruh elemen masyarakat bersatu, meninggalkan polemik, dan bergerak bersama demi suksesnya MTQ Aceh ke-37. “Pidie Jaya kini menjadi sorotan publik. Saatnya kita tunjukkan bahwa masyarakat kita bisa dewasa, menghargai proses, dan fokus membangun citra baik daerah,” pungkasnya. (**)






