25 April 2024
Daerah

Refleksi Tahun 2021, SEMA FSH UIN Ar-Raniry Gelar Diskusi Ilmiah

Liputangampongnews.id - Senat Mahasiswa (SEMA) Fakultas Syari'ah dan Hukum (FSH) UIN Ar-Raniry gelar Diskusi Ilmiah Refleksi Tahun 2021 tentang Pembangunan dan Kesejahteraan Masyarakat Aceh, dengan tema "tingginya angka pengangguran dan kemiskinan di Aceh serta sinergisitas mahasiswa/i & semua komponen bersama Pemerintah Aceh di Tahun 2022 untuk Aceh yang Sejahtera & Bermartabat" secara offline, pada Selasa (21/12/2021) di Ruang Teater Fakultas Syari'ah dan Hukum UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

Acara Kegiatan Diskusi ilmiah ini dibuka oleh Gubernur Aceh yang dalam hal ini diwakili oleh Kepala Biro Perekonomian Setda Aceh Amirullah, SE., M.Si. Ak dan hadir pula perwakilan dari Polda Aceh dan Bappeda Aceh serta Instansi lainnya. Juga Seluruh Ketua Ormawa Se-Aceh. Adapun Pemateri yang dihadirkan adalah Dadan Supriadi S.ST., M.Si (Koordinator Fungsi Statistik Sosial BPS Aceh), Prof. Eka Sri Mulyani, Ma., Ph.D (Guru besar UIN Ar-Raniry), Dr. Amri, SE., M.Si. (Pakar Ekonomi), dan H. Muhammad Nasir Djamil S.Ag., M.Si. (Anggota Komisi III DPRI RI).

Ketua SEMA FSH UIN Ar-Raniry, Alviansyah Rambe, menyampaikan, Kegiatan Diskusi Ilmiah ini mengundang pemateri sangat luar biasa dari kalangan akademisi, BPS, Pakar Ekonomi dan Unsur dari DPR RI (Legislatif Nasional).

Pihaknya berharap penuh kepada Organisasi Mahasiswa Kampus & Muda/i Aceh serta Komponen2 lain untuk dapat saling bersinergi bersama Pemerintah Aceh dan seluruh komponen lainnya untuk bersama-sama maju mewujudkan Aceh yang sejahtera & bermartabat.

Ketua panitia, Farah Fitriani, munyampaikan, acara Kegiatan Diskusi Ilmiah ini dihadiri oleh kurang lebih 80 mahasiswa yang merupakan para pimpinan lembaga ormawa kampus Se-Aceh. Kegiatan ini dipandu oleh moderator T. Mashur Nasni, SKM., M.Sc (Med) yg jg beliau selaku Mediator.

Pada kegiatan ini, pemateri pertama Dadan Supriadi S.ST., M.Si menjelaskan bahwa menurut data statistik 37% Masyarakat Aceh berprofesi sebagai petani, dan masyarakat miskin juga berasal dari kalangan petani, sehingga bisa kita simpulkan bahwa kebijakan kita belum tepat sasaran karna belum berhasil mensejahterakan petani.

Pemateri kedua Prof. Eka Sri Mulyani, MA., Ph.D menyampaikan materi dengan memberi penekanan pada peran penting mahasiswa dan akademisi serta komponen lainnya dalam proses pensejahteraan Rakyat Aceh.

Selanjutnya pembicara ketiga Dr. Amri, SE., M.Si. sebagai pakar ekonomi menjelaskan kemiskinan dari sudut pandang ekonomi, bahwa pengelolaan keuangan Provinsi Aceh masih kurang baik, hal ini dibuktikan dengan tingginya Silpa Aceh, yang pada 2021 mencapai Rp.3.96 Triliun. Fakta ini sangat disayangkan, dengan tunjangan Otsus yang tinggi pemerintah Aceh tidak bisa memaksimalkan penggunaannya untuk Kesejahteraan Masyarakat Aceh.

Dan pemateri terakhir H. Muhammad Nasir Djamil S.Ag., M.Si Ketua FORBES Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia DPR RI Asal Aceh.

Nasir Djamil menekankan pada pentingnya pola kepemimpinan dalam pembangunan dan kesejahteraan rakyat. Aceh adalah provinsi istimewa, jika dipadukan dengan pola kepemimpinan yang tepat maka akan terbentuk suatu pemerintahan yang baik yang bisa mewujudkan kesejahteraan bagi Masyarakat Aceh.

Kegiatan Diskusi Ilmiah ini juga bertujuan untuk mengetahui pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Aceh Tahun 2021 disisi lain mencari solusi permasalahan yang menjadi hambatan dalam melaksanakan pembangunan dan kesejahteraan Masyarakat Aceh dalam mewujudkan keadilan dan kemakmuran serta meningkatkan rasa solidaritas antar pemerintah dan mahasiswa serta komponen2 lainnya untuk dapat saling bersinergi.

Diskusi berlangsung cukup hangat, tampak beberapa peserta diskusi aktif memberikan pandangannya berupa sanggahan, kritikan dan pertanyaan kepada pemateri. Diskusi juga dilaksanakan dengan mematuhi protokol kesehatan, dengan setiap peserta yang wajib memakai masker. Dengan Closing Statment dari T. Mashur Nasni, SKM., M.Sc (Med) yg selaku Moderator Acara "Mari kedepankan diskusi untuk mencari Solusi dari setiap hal-hal yg masih belum berjalan dengan baik & benar"

Harapannya diskusi ini dapat menawarkan solusi bagi Pemerintah Aceh dan Ormawa Se Aceh serta komponen- komponen lainnya untuk bisa lebih terkontrol dan terstruktur dalam melaksanakan program kerja masing-masing kedepannya dan menemukan jawaban serta rekomendasi untuk mengeksekusi kinerja pada tahun yang akan datang. Melalui Kegiatan Diskusi Ilmiah ini, mari wujudkan bersama Aceh yang sejahtera & bermartabat. (**)