31 Desember 2025
Opini

Refleksi Akhir Tahun: Saat Air Datang, Semua Derajat Menjadi Sama

OPINI - Bencana banjir bandang dan tanah longsor di penghujung tahun 2025 ini adalah pelajaran yang sangat mahal bagi kita semua. Air datang tanpa bertanya siapa kita, apa jabatan kita, berapa saldo rekening kita, dan di mana kita tinggal. Di hadapan bencana, kaya dan miskin, elite dan rakyat biasa, semua berdiri pada posisi yang sama: tak berdaya.

Hari-hari ini kita menyaksikan sendiri bagaimana rumah megah tak lagi menjadi benteng, kendaraan mewah tak mampu melawan arus, dan harta yang selama ini dibanggakan tak sanggup membeli rasa aman. Bencana ini seakan ingin berkata: tidak ada yang benar-benar berkuasa selain Allah.

Ini menjadi cermin bagi kita semua, terutama bagi mereka yang Allah titipkan kelebihan harta dan kenyamanan hidup. Apa yang kita miliki hari ini, bisa saja esok lenyap. Dan apa yang hari ini terasa biasa, ternyata adalah nikmat besar yang sering kita abaikan.

Belajar dari peristiwa ini, alangkah lebih bijaknya jika pergantian tahun tidak kita isi dengan kemewahan, perjalanan jauh, pesta, atau sekadar menunjukkan gaya hidup yang tampak “berkelas”. Sebab di balik gemerlap yang sesaat itu, ada begitu banyak saudara kita yang sedang berjuang untuk sekadar makan hari ini, atau mencari tempat berteduh yang layak untuk beristirahat.

Mungkin tahun ini, dan tahun-tahun mendatang, kita bisa memilih cara yang lebih bermakna untuk menyambut waktu baru: dengan empati, kepedulian, dan kebermanfaatan. Menyisihkan sebagian rezeki, waktu, dan tenaga untuk mereka yang sedang diuji. Karena sejatinya, manusia diciptakan bukan untuk sekadar menikmati hidupnya sendiri, tetapi untuk menjadi manfaat bagi sesama.

Semoga bencana ini tidak hanya meninggalkan luka, tetapi juga melahirkan kesadaran. Bahwa hidup bukan tentang siapa yang paling tinggi, melainkan siapa yang paling peduli.
Refleksi Akhir Tahun

Oleh : Fakhrurrazi RA
Pegiat Sosial Kemasyarakatan