LIPUTANGAMPONGNEWS.ID - Pasar malam yang dikhawatirkan menimbulkan keributan kini berdiri kokoh di Desa Klambir V Kebun, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deliserdang. Lokasinya berada di lahan bekas gudang tembakau milik PTPN2, tepatnya di Jalan Besar Klambir. Warga setempat menyebut pasar malam ini, yang didominasi oleh arena permainan ketangkasan, menjadi momok menakutkan.

Menurut informasi yang beredar, pengelola pasar malam menyewa lahan tersebut dari oknum tertentu yang bertugas di Kantor Kebun Helvetia PTPN2. Besaran biaya sewa belum diketahui, namun kuat dugaan bahwa uang menjadi faktor utama yang memungkinkan pasar malam ini tetap berlangsung.

Pemasangan Wahana dan Dugaan Perizinan Bermasalah

Pemasangan wahana permainan telah dimulai sejak Selasa (13/1/2024), dengan rencana operasional selama satu bulan penuh. Diduga, ada oknum aparat yang turut mengurus perizinan dan pengamanan lokasi. Warga khawatir situasi akan berujung pada konflik seperti yang pernah terjadi pada tahun-tahun sebelumnya.

Gangguan Lingkungan dan Ibadah

Pasar malam ini juga menjadi sumber keluhan karena lokasinya hanya sepelemparan batu dari Masjid Taqwa Block M. Suara bising dari wahana permainan mengganggu konsentrasi jamaah yang sedang beribadah. Selain itu, arena permainan ketangkasan yang diduga mengarah pada praktik judi kerap menjadi pemantik keributan di tengah masyarakat.

Desakan Warga untuk Evaluasi Izin Operasional

Warga mendesak agar izin pasar malam tersebut ditinjau kembali sebelum situasi semakin tidak terkendali.

“Pasar malam di lokasi ini selalu memicu keributan. Jamaah masjid terganggu, suara bising memekakkan telinga. Kami heran bagaimana pengelola bisa mendapatkan izin. Diduga kuat ada sesuatu di balik semua ini,” ujar salah seorang warga.

Hingga berita ini diturunkan, Humas PTPN2 Rahmad Kurniawan yang coba dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp belum memberikan tanggapan. Pesan yang dikirim ke nomor pribadinya masih belum berbalas. (DE)