LIPUTANGAMPONGNEWS.ID Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Provinsi Aceh menghadirkan Ketua LPAI Pusat, Kak Seto Mulyadi, untuk mendampingi anak-anak korban bencana melalui kegiatan trauma healing di Aceh. Kegiatan kemanusiaan ini dipusatkan di Kabupaten Pidie Jaya, Kehadiran Kak Seto merupakan bentuk perhatian terhadap pemulihan psikologis anak-anak di tengah situasi darurat.

Kak Seto bersama tim LPAI Pusat tiba di Aceh pada Jumat, 26 Desember 2025, dan melaksanakan rangkaian kegiatan lapangan selama dua hari, 27–28 Desember 2025. Kegiatan ini menyasar sejumlah lokasi pengungsian, khususnya anak-anak yang mengalami tekanan emosional akibat kehilangan rumah, terhentinya sekolah, dan perubahan lingkungan yang mendadak.

Dalam setiap sesi, Kak Seto secara langsung berinteraksi dengan anak-anak melalui pendekatan yang hangat dan menyenangkan. Trauma healing dikemas secara ramah anak, dengan kegiatan seperti bermain bersama, mendongeng, bernyanyi, serta dialog interaktif yang mendorong anak-anak mengekspresikan perasaan mereka. Pendekatan ini diharapkan mampu mengurangi rasa takut, cemas, dan trauma yang masih membekas pascabencana.

Ketua LPAI Provinsi Aceh, Marzuki Ahmad, menyampaikan bahwa anak-anak merupakan kelompok paling rentan dalam situasi bencana, sehingga membutuhkan perhatian khusus. Menurutnya, kehadiran Kak Seto memberikan penguatan psikologis sekaligus semangat baru bagi anak-anak agar tidak larut dalam trauma berkepanjangan. Selain itu, LPAI juga menyalurkan bantuan berupa tas, alat tulis, dan perlengkapan sekolah untuk memastikan hak anak atas pendidikan tetap terpenuhi.

Kunjungan Kak Seto ke Aceh menjadi momen penting untuk memperkuat sinergi antara LPAI Pusat, LPAI daerah, perguruan tinggi, relawan, dan masyarakat. LPAI menyatakan komitmennya untuk terus mendampingi anak-anak korban bencana, agar mereka dapat pulih secara psikologis, kembali ceria, dan melanjutkan tumbuh kembangnya dengan rasa aman serta harapan akan masa depan yang lebih baik. (**)