LIPUTANGAMPONGNEWS.ID - Banjir kembali melanda kawasan Desa/Gampong Mesjid Tuha, Kecamatan Meureudu, Kabupaten Pidie Jaya, Sabtu (4/02) sekitar pukul 22.00 WIB malam. Setelah dua pekan sebelumnya juga telah terjadi.

Banjir luapan tersebut terjadi setelah hujan deras sempat mengguyur wilayah tersebut sehingga menyebabkan Sungai/ Krueng Meureudu meluap dan menggenangi rumah warga dengan ketinggian air mencapai 1 sampai 1,5 meter. 

Sehingga tak terhindari mengakibatkan 172 rumah warga terdampak dari 350 rumah yang ada. Selain merendam rumah warga, banjir juga berdampak pada aktivitas masyarakat karena akses jalan yang dipenuhi lumpur akibat banjir.

Berdasarkan informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pidie Jaya, tidak ada warga mengungsi akibat kejadian atau musibah musiman tersebut.

Hingga Minggu (5/02/2023) pukul 07.00 WIB, terpantau air sudah surut dan menyisakan material lumpur. 

Menyikapi hal tersebut, bersama warga secara gotong royong dilakukan pembersihan wilayah terdampak oleh tim dari BPBD. Bersinergi dengan warga sekitar dengan menggunakan 1 (satu) unit mobil tangki untuk membersihkan akses jalan dari material lumpur.

Kabid Logistik BPBD Kabupaten Pidie Jaya, H Fakhrurrazi terlihat hadir di lokasi dengan langsung berbaur bersama masyarakat bergotong royong membersihkan lumpur pada badan jalan bersama dengan Tim BPBD lainnya. 

Keuchik Gampong Mesjid Tuha, Dedy Kuesnedy, SH kepada awak media ini menyampaikan bahwa dalam bulan ini desa/gampong kami telah dua kali dilanda banjir, dan banjir yang kedua ini meninggalkan lumpur tebal hingga menutupi badan jalan yang mengganggu aktivitas warga."Untuk Mengatasi hal tersebut kami mencoba berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Pidie Jaya untuk dapat dibantu mobil tangki guna dilakukan pembersihan." ujarnya

Namun diluar dugaan kami ternyata para personil BPBD yang dipimpin langsung oleh H. Fakhrurrazi, Kabid Logistik langsung terjun lapangan bersama masyarakat ikut membersihkan lumpur tersebut.

"Ini sebuah hal yang luar biasa dan patut dicontoh oleh pelayan publik lainnya di bawah Pemkab Pidie Jaya. Mereka berbaur bersama warga meski harus berlumuran lumpur." Ungkap Dedy. (Arl)