04 Desember 2025
Daerah

FORMAS Desak APH Tertibkan Penjual BBM Enceran Nakal di Aceh Singkil

LIPUTANGAMPONGNEWS.ID -Forum Mahasiswa Aceh Singkil (FORMAS) mendesak Aparat Penegak Hukum (APH) di Kabupaten Aceh Singkil untuk segera mengambil tindakan tegas terhadap pedagang Bahan Bakar Minyak (BBM) eceran yang diduga menjual dengan harga jauh di atas ketentuan resmi, di tengah situasi banjir yang masih melanda sejumlah wilayah.

Ketua FORMAS, Ahmad Fadil Lauser Melayu, dalam keterangannya Rabu (3/12), mengungkapkan bahwa pihaknya menerima banyak laporan dari masyarakat dan turut menemukan langsung di lapangan adanya praktik penjualan BBM dengan harga tidak wajar. Kondisi ini dinilai sangat memprihatinkan, mengingat bencana banjir telah merusak akses jalan, memutus jembatan, serta menghambat distribusi logistik.

"Perbuatan semacam ini bukan hanya melanggar hukum, tetapi juga mencederai nilai kemanusiaan. Di saat masyarakat sedang berjuang menghadapi bencana, justru ada pihak yang mencari keuntungan berlebihan dari penderitaan sesama," tegas Ahmad Fadil.

FORMAS mencatat, kelangkaan BBM terjadi di sejumlah kecamatan, seperti Gunung Meriah, Singkil, Singkil Utara, Kota Baharu, serta sebagian wilayah Danau Paris. Terputusnya jalur distribusi disebut menjadi alasan utama kelangkaan, namun situasi tersebut justru dimanfaatkan oleh oknum pedagang nakal dengan menaikkan harga hingga berkali-kali lipat.

“Ketika warga kesulitan mendapatkan air bersih, listrik sering padam, dan bantuan logistik terbatas, justru muncul pedagang yang menjual BBM dengan harga sangat tinggi. Ini bukan sekadar pelanggaran administratif, tetapi sudah menjadi praktik memperdagangkan penderitaan rakyat,” ujarnya.

FORMAS menilai APH Aceh Singkil masih belum maksimal dalam melakukan pengawasan distribusi BBM di lapangan. Padahal, menurut Ahmad Fadil, kondisi darurat bencana semestinya menuntut kehadiran negara secara nyata untuk menjaga stabilitas harga dan memastikan tidak ada permainan yang merugikan masyarakat.

"Informasi yang kami terima, harga BBM eceran mencapai Rp30 ribu hingga Rp50 ribu per liter. Ini adalah bentuk eksploitasi terang-terangan terhadap warga yang sedang berada dalam kondisi sulit," katanya.

FORMAS meminta APH untuk segera melakukan penyisiran dan operasi penertiban ke titik-titik penjualan yang dicurigai melakukan pelanggaran. Penindakan tegas dinilai penting agar praktik serupa tidak terus terjadi dan menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.

Selain itu, FORMAS juga mendesak pemerintah daerah untuk berkoordinasi aktif dengan Pertamina agar pasokan BBM tetap bisa menjangkau daerah-daerah yang terisolasi akibat banjir. Menurut Ahmad Fadil, kelancaran distribusi adalah kunci untuk mencegah kelangkaan dan menghentikan praktik permainan harga.

Di tengah masih banyaknya warga yang kekurangan kebutuhan dasar serta sejumlah desa yang belum sepenuhnya tersentuh bantuan, FORMAS menegaskan bahwa respons cepat dari pemerintah dan APH menjadi keharusan demi menjaga stabilitas sosial dan rasa keadilan di tengah masyarakat terdampak. (Khairi)