LIPUTANGAMPONGNEWS.ID Deli Serdang - Warga Desa Sekip, Kecamatan Lubuk Pakam, Dlleli Serdang, mengungkap dugaan pungutan liar (Pungli) terkait uang Bilal mayit yang menuai kontroversi, Jumat (1/3). 

Meskipun nominalnya hanya Rp. 30.000 per tahun, dana tersebut, yang mencapai ratusan juta rupiah, disorot karena tidak transparan dalam penggunaannya.

Kepala Desa Sekip, Rahmat, menyatakan bahwa meskipun pengutipan uang Bilal mayit menjadi tradisi baru, namun tidak semua warga setuju dengan nominal tersebut, dengan sebagian ada yang membayar di bawah standar yang ditetapkan.

Tidak hanya itu, pengelolaan dana tersebut juga tidak terbuka, dengan tidak adanya Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) yang dipajang di desa, meskipun Iskandar, seorang pengurus Bilal Mayit, menyatakan bahwa LPJ telah dibuat. Warga kecewa karena merasa ada ketidakjelasan dalam total dana yang terkumpul dan bagaimana penggunaannya.

Sebagai respons atas kontroversi ini, beberapa warga meminta pihak kejaksaan Negeri Deli Serdang untuk memeriksa laporan pertanggungjawaban pengurus Bilal Mayit Desa Sekip yang diduga melanggar aturan. (Adel)