Foto : Debat Kandidat Bupati dan Wakil Bupati Pidie Jaya | LIPUTAN GAMPONG NEWS
LIPUTANGAMPONGNEWS.ID - Debat kandidat Bupati dan Wakil Bupati Pidie Jaya, Sabtu (16/11), jadi arena adu tajam visi-misi sekaligus pamer kekuatan mental. Pasangan nomor urut 01, H. Sibral Malasyi, MA - Hasan Basri, MM (SABAR), tampil garang dan tak memberi celah. Sebaliknya, pasangan nomor urut 02, Dr. Said Mulyadi - Saiful Anwar (MULIA), terkesan limbung.
Dalam tayangan Kompas TV Aceh dan INews TV Aceh, SABAR unggul telak dengan dukungan 71%, sementara MULIA harus puas dengan 29%.
Sejak debat dimulai, SABAR langsung menginjak pedal gas. Visi misi mereka yang menyentuh berbagai aspek, mulai dari infrastruktur hingga pemberdayaan ekonomi, diurai tanpa basa-basi. H. Sibral bahkan tak segan menantang panelis dengan data konkret dan janji berani.
Di sisi lain, pasangan MULIA tampak sibuk menambal celah. Dr. Said mencoba mengambil alih kendali, namun pasangannya, Saiful Anwar, justru tampak grogi dihajar pertanyaan bertubi-tubi.
Pertanyaan tajam dari lima panelis, termasuk Prof Husni Jalil dan Teuku Kemal Fasya, seakan menjadi medan tempur. Ketika SABAR mampu menjawab dengan meyakinkan, MULIA justru terlihat gagap, terutama Saiful yang berulang kali menghindar dengan jawaban klise.
Namun, yang paling menyentak adalah ketika isu reformasi birokrasi dan anti-korupsi dilempar ke meja debat. SABAR tanpa ragu menyatakan komitmen membersihkan pemerintahan dari "tikus-tikus berdasi."
Sebaliknya, jawaban MULIA terkesan normatif. Momen ini menegaskan, siapa yang punya nyali dan siapa yang hanya jual janji.
Di luar arena, para pemirsa juga tidak pelit memberikan komentar pedas. Banyak yang menyebut "Saiful Anwar seperti beban." Tak sedikit pula yang memuji pasangan SABAR sebagai kombinasi maut untuk menggebrak Pidie Jaya dalam lima tahun ke depan.
Dengan dominasi di debat ini, SABAR berhasil mencuri hati publik. Namun, politik bukan cuma soal debat. Meski unggul di arena debat, keduanya tetap harus bersaing ketat hingga hari pemilihan. Pertanyaannya kini, apakah MULIA mampu bangkit, atau mereka akan terus terseret arus kemenangan lawan? (**)