LIPUTANGAMPONGNEWS.ID - Kawasan peternakan yang seharusnya menjadi kebanggaan Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil justru menjadi sorotan karena kondisinya yang terbengkalai. Sebuah laporan mengungkapkan bahwa dana ratusan juta yang dialokasikan dua tahun lalu untuk pembangunan kawasan ternak di Desa Mukti Lincir, Kecamatan Kota Baharu, Aceh Singkil, tidak memberikan hasil yang diharapkan, Senin (20/5). 

Meskipun proyek pembangunan dua kali berturut-turut telah dilaksanakan, termasuk pembangunan rumah ternak baru dan pembersihan lahan, kawasan tersebut sekarang terbengkalai dan diabaikan, hanya menjadi semak belukar. Warga setempat, Muklas, menyatakan kekecewaannya terhadap pengelolaan dana tersebut, menegaskan bahwa bangunan-bangunan yang didirikan sudah tidak layak digunakan dan bahkan belum pernah dihuni ternak sekalipun.

Menyikapi masalah ini, PLT Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (DTPHP) Aceh Singkil, Syam'un Nasution, menegaskan bahwa informasi tersebut akan segera ditindaklanjuti. Dia menegaskan komitmennya untuk memperbaiki tata kelola pemerintahan di dinas tersebut dan segera turun ke lokasi kawasan peternakan untuk mengevaluasi situasi serta memperbaiki distribusi bantuan ternak kepada kelompok peternak.

Sementara itu, masyarakat setempat menaruh harapan besar agar perbaikan segera dilakukan dan kawasan peternakan dapat dimanfaatkan secara optimal untuk kepentingan peternakan di daerah tersebut. Diharapkan, dengan adanya perhatian lebih lanjut dari pemerintah setempat, kawasan peternakan tersebut dapat kembali menjadi aset yang berharga bagi masyarakat Aceh Singkil. (Khairi)