Begini Cara Mendekatkan Hubungan Antara Ayah dan Anak
Foto : Dok. Google Images | LIPUTAN GAMPONG NEWS
LIPUTANGAMPONGNEWS.ID - seorang ayah bukan hanya mencari nafkah bagi keluarganya.
Seorang ayah idealnya bisa menjadi panutan bagi anak-anaknya. Ayah diharapkan bisa membentuk karakter anak laki-lakinya sekaligus bisa menjadi figur laki-laki pertama yang dikenal anak perempuannya.
Banyak ayah, terutama yang tinggal di kota-kota besar, yang sulit untuk dekat dengan anaknya. Untuk itu, hubungan antara ayah dan anak harus dibina dengan baik sejak dini, karena kalau tidak maka dikhawatirkan bisa mempengaruhi perilaku anak ketika ia sudah beranjak dewasa. Hubungan dengan ayah menjadi salah satu faktor penting dalam tumbuh kembang seorang anak. Berikut cara-cara yang bisa para ayah lakukan agar bisa dekat dengan anaknya:
AYAH DAN ANAK HARUS SERING BERINTERAKSI DENGAN MELAKUKAN KEGIATAN BERSAMA
Sesibuk apapun di kantor, ayah harus bisa menyediakan waktu khusus untuk anaknya. Apabila biasanya ayah hanya menyediakan waktu di akhir pekan maka sediakan juga waktu di hari lain dengan mengambil cuti. Melakukan berbagai kegiatan bersama bisa mendekatkan keduanya, seperti bermain bola, bersepeda, memancing, mengunjungi musem, makan di restoran dan ke toko buku. Dengan terus berinteraksi setiap hari, maka ayah dan anak bisa lebih mengenal satu sama lain. Setelah pulang kerja, sempatkan waktu untuk mengobrol dengan anak. Ayah bisa menceritakan dongeng sambil melakukan mimik wajah dan mengeluarkan suara yang bisa membuat anak tertawa. Selain itu, cerita kenangan masa kecil ayah yang lucu juga bisa membuat anak tertarik untuk mendengarnya. Dan tanpa disadari, anak akan terus mengingat cerita itu sampai ia dewasa. Cara sesimpel itu saja bisa menciptakan kedekatan Anda dengan anak. Jadi tidak harus melulu dengan memberikan anak mainan yang mahal, bukan?
BENTUK IKATAN YANG KUAT DENGAN ANAK KARENA BISA BANTU PERKEMBANGAN MENTALNYA
Hubungan yang baik antara ayah dan anak laki-laki bisa membuat anaknya tidak emosional dan mampu mengenali perasaannya dengan baik. Sedangkan untuk anak perempuan, ia bisa memiliki rasa percaya diri dan mandiri yang tinggi. Ayah bisa mencegah anak-anaknya mengalami masalah kesehatan mental. Kesehatan mental anak yang buruk biasanya dipengaruhi oleh buruknya cara orangtuanya mendidik. Orangtua adalah sosok utama yang bisa menentukan bagaimana tumbuh kembang seorang anak. Sosok lainnya adalah teman dan kerabat dekat. Baik ibu atau ayah sama-sama mempunyai peran yang sama. Namun, ayah lebih mempunyai andil yang besar dalam perkembangan mental anak. Untuk itu, peran ayah tidak boleh dianggap remeh dalam mengatasi masalah psikologis sang anak. Melasnsir sayangianak.com.
AYAH HARUS TUNJUKAN SIKAP YANG BAIK KARENA ANAK SUKA MENIRU
Anak biasanya suka meniru apa yang dilakukan oleh ayahnya. Anak akan mengamati bagaimana fisik ayah dan juga bagaimana ayah melakukan berbagai hal, seperti bekerja dan hobi. Anak bisa mengidentifikasi apa yang dimiliki dan dilakukan ayahnya. Jadi, ia akan mulai berpikir, merasa, dan bersikap seperti ayahnya. Untuk itu, ayah harus bisa memberi contoh yang baik kepada anaknya. Ketika anak dinilai berhasil meniru apa yang dilakukan ayahnya, maka ia akan diberi pujian. Dengan begitu, anak akan terus melakukan hal itu. Namun, harus diwaspadai ketika anak perempuan kebablasan meniru ayahnya, karena dikhawatirkan bisa bertumbuh menjadi anak yang maskulin. Sama halnya dengan anak laki-laki, jangan sampai terus menerus meniru ibunya karena ia akan tumbuh menjadi anak yang feminim.
LIBATKAN IBU UNTUK MENGARAHKAN ANAK AGAR TERBIASA DEKAT DENGAN AYAH
Hubungan yang paling baik antara anak dan orangtua sebenarnya adalah dekat dengan ayah dan ibu. Namun, ibu yang biasanya lebih berperan dalam memenuhi kebutuhan dasar sang anak sejak kecil, mulai dari memberinya makan dan minum ketika haus dan lapar, merawat anaknya ketika sakit, dan melindungi anaknya ketika sedang merasa ketakutan. Ayah yang biasanya bertugas mencari nafkah di luar rumah, menjadikan ibu berperan lebih banyak dalam merawat anak di rumah. Ibu harus membantu agar hubungan ayah dan anak bisa terjalin dengan baik. Ibu bisa berdiskusi dengan ayah dalam menangani sang anak. Misalnya, anak menangis lalu ayah akan menanganinya terlebih dahulu baru kemudian disusul ibu. Ayah harus diajari cara menghadapi anak, misalnya bagaimana memelukya atau cara berbicara dengan anak. Ibu bisa memberikan waktu agar ayah dan anak bisa menghabiskan waktu bersama. Ketika ayah pulang dar kantor, ibu ajari anak untuk menyambutnya dengan pelukan hangat dan senyuman. Bila perlu, ibu minta anak untuk memijat lembut sang ayah yang merasa letih karena sudah bekerja dari pagi hingga malam hari. Ayah harus terbiasa terlibat dalam komunikasi agar kehadirannya bisa dirasakan oleh anak. Biarkan anak terbiasa untuk bercerita mengenai apapun yang ia alami kepada ayahnya. Ayah harus bisa menjalin kedekatan dengan anak secara konsisten dan berkesinambungan. (**)