BANJIR PIDIE JAYA
24 Hari Pascabanjir, Jalan Kantor Keuchik Gampong Meunasah Bie Masih Terisolasi Lumpur dan Genangan
LIPUTANGAMPONGNEWS.ID - Sudah 24 hari berlalu sejak banjir bandang melanda Gampong Meunasah Bie, Kecamatan Meurah Dua, Kabupaten Pidie Jaya, namun duka dan kesulitan masih dirasakan warga hingga hari ini. Akses jalan utama menuju kantor Keuchik gampong tersebut belum juga dapat dilalui, karena masih tertutup lumpur tebal dan genangan air yang mencapai kedalaman sekitar satu meter. Kondisi ini membuat aktivitas warga seakan terhenti di tengah upaya bangkit dari bencana.
Keuchik Gampong Meunasah Bie, Helmi, menyampaikan dengan nada prihatin bahwa jalan tersebut menjadi urat nadi warga untuk menjalankan kehidupan sehari-hari. “Sampai hari ini jalan belum bisa diakses sama sekali. Lumpur masih tebal dan air belum surut, sehingga warga benar-benar terisolasi,” ujarnya kepada awak media, Sabtu (20/12/2025).
Tak hanya akses jalan yang terputus, rumah-rumah warga juga masih terdampak lumpur sisa banjir bandang. Banyak warga yang belum dapat membersihkan rumah mereka secara menyeluruh karena keterbatasan akses dan peralatan. Dalam kondisi demikian, warga hanya bisa bertahan dengan segala keterbatasan, sambil berharap adanya uluran tangan dari berbagai pihak.
Helmi menjelaskan, solusi yang paling mendesak saat ini adalah pengangkutan lumpur di badan jalan yang masih tergenang air. Menurutnya, dibutuhkan alat berat dan armada truk untuk membersihkan lumpur agar akses jalan dapat segera difungsikan kembali. “Kalau lumpur ini tidak segera diangkat, warga akan terus kesulitan,” katanya.
Pihak gampong, lanjut Helmi, telah berupaya semaksimal mungkin sesuai kemampuan yang ada. Namun, keterbatasan anggaran dan sarana membuat penanganan pascabanjir belum dapat dilakukan secara optimal. Oleh karena itu, pihaknya sangat berharap adanya solusi lanjutan serta perhatian serius dari pemerintah daerah dan pihak terkait.
“Kasihan warga saya, sampai hari ini mereka belum bisa beraktivitas seperti biasa,” tutur Helmi. Di tengah keterbatasan dan kelelahan, warga Gampong Meunasah Bie hanya menggantungkan harapan agar akses jalan segera dibuka, sehingga kehidupan perlahan bisa kembali berjalan dan luka akibat banjir bandang dapat mulai terobati. (**)






