LIPUTANGAMPONGNEWS.ID - Komisioner Bawaslu RI Divisi Penanganan Pelanggaran dan Data Informasi, Puadi, memimpin pengawasan Penghitungan Ulang Surat Suara (PUSS) di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh pada Sabtu (6/7). 

Kegiatan ini dilakukan untuk memastikan integritas dan keabsahan hasil pemilu di daerah tersebut. Dengan melibatkan tim dari Bawaslu RI, Panwaslu kecamatan (Panwascam) dan Pengawas Kelurahan/Desa (PKD), mereka bertugas memonitor proses di 231 TPS di Dapil I dan III.

Puadi menjelaskan bahwa pengawasan ketat sangat penting guna mencegah kemungkinan kecurangan selama proses perhitungan ulang. 

Komisioner Bawaslu RI itu  menekankan agar semua tahapan sesuai dengan prosedur teknis yang telah ditetapkan oleh KPU, dengan pengawasan langsung oleh jajaran pelaksana pemilu. 

"Kami memastikan bahwa penghitungan ulang dilakukan tepat waktu sesuai jadwal yang telah ditetapkan," ujar Puadi.

Selain Bawaslu RI, Bawaslu Aceh juga turut berkontribusi dengan mengirimkan komisioner dan staf dari lima kabupaten/kota di wilayah Selatan Aceh untuk mendukung pengawasan di Pidie Jaya. 

Komisioner Bawaslu Aceh, Fahrul Rizha Yusuf, juga ikut memantau secara langsung proses PUSS tersebut. "Kami berkomitmen untuk memastikan transparansi dan kepatuhan terhadap aturan dalam proses perhitungan ulang ini," tambahnya.

Proses PUSS di Pidie Jaya menjadi fokus utama sebagai bagian dari upaya Bawaslu untuk mengamankan hasil pemilu secara adil dan transparan. 

Pengawasan ini tidak hanya melibatkan aspek teknis perhitungan, tetapi juga memperhatikan prosedur hukum dan partisipasi masyarakat dalam memastikan integritas demokrasi di tingkat lokal. 

Bawaslu RI dan Bawaslu Aceh berharap agar seluruh tahapan PUSS berjalan lancar dan memberikan kepastian hasil yang dapat dipercaya oleh publik.

Di tengah upaya mengawal integritas pemilu, Bawaslu terus mendorong partisipasi aktif semua pihak terkait untuk memastikan bahwa setiap suara pemilih dihitung dengan benar dan transparan. 

Keterlibatan langsung Bawaslu RI dan Bawaslu Aceh di Pidie Jaya merupakan bentuk nyata komitmen untuk menjaga kepercayaan publik terhadap proses demokrasi di Indonesia. Diharapkan, hasil PUSS yang dihasilkan dapat menjadi cerminan yang akurat dari kehendak rakyat dalam Pemilu. (**)