LIPUTANGAMPONGNEWS.ID - Saputra, Eks Kombatan GAM yang dulu pada masa konflik Aceh dan RI termasuk orang yang gagah dan berani. Justru kini hidupnya diabaikan dan terlunta lunta tanpa kepastian dan luput dari perhatian teman-teman seperjuangannya yang kini sudah menduduki jabatan penting di Pemerintahan, Ahad (03/4/2022)

Saputra atau yang biasa disapa Putra itu, kini menetap di Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen. Putra menumpang tinggal disebuah gubuk tua milik warga untuk berteduh melanjutkan perjuangan hidupnya.

Potret kehidupan Putra nyaris terlunta-lunta, walaupun dulu dia dikenal sebagai sosok pejuang yang berkontribusi terhadap perjuangan. Namun kini nasibnya terabaikan dan luput dari perhatian.

Putra, mengaku saat ini tidak ada seorangpun teman-teman seperjuangannya yang datang menghampirinya, disaat kondisi hidupnya terlunta-lunta. Kawan-kawan dekat dimasa perjuangan dulu sebagian sudah berhasil menikmati hasil perdamaian, namun mereka lupa akan nasib hidup rekan-rekan seperjuangannya yang masih hidup susah.

Lebih lanjut Kata putra, mungkin ini sudah nasib yang dia harus terima, apalagi tradisi hari meugang, dulu bisa dia rasakan dengan kawan perjuangannya, namun setelah perdamaian GAM dan RI semua tinggal kenangan, ibarat waktu tidak mungkin bisa diputar kembali .

Terkadang saya berpikir, kalau korban konflik kami sudah rasakan, apakah kini kami mau dijadikan korban politik lagi? Karena yang menikmati hasil peedamaian hanya orang-orang tertentu saja, kata Putra. Sementara kami makin susah dan makin ke bawah dan sulit untuk maju.

Kata putra, dengan keadaan dia yang sekarang ini, untung masih ada beberapa warga yang menolong dia dalam menjalani kehidupan sehari hari.

Putra, sangat mengharapkan kepada pemerintah pusat, pemerintah Aceh dan Pemkab Bireuen untuk lebih seriu memikirkan nasib rakyat Aceh dan dan eks Kombatan GAM, tukasnya.

Pewarta: Adi Saleum