30 April 2024
Organisasi

PII Aceh Konsisten Mendorong Evaluasi Pendidikan Aceh

Foto : Ketua Departemen Advokasi pelajar PW PII Aceh, Zulvi Al Hafiz Jeumpa. | LIPUTAN GAMPONG NEWS

LIPUTANGAMPONGNEWS.ID - Pelajar Islam Indonesia (PII) Aceh sedang menyoroti pendidikan di Aceh yang dinilai menurun kualitasnya. Dalam hal ini PII Aceh berkomitmen dalam mendorong evaluasi dan perbaikan kuliatas Pendidikan Di Aceh sebagaimana disampaikan oleh Ketua Departemen Advokasi pelajar PW PII Aceh, Zulvi Al Hafiz Jeumpa.

Pernyataan tersebut sebagai respon atas belum adanya atensi baik dari stekholder pasca Aksi pertama PW PII Aceh pada tanggal 2 November 2022 di dinas pendidikan Provinsi Aceh dan aksi ke dua  pada tanggal 29 November 2022 di kantor Gubernur Aceh . 

Dalam aksi itu PII menyampaikan sikap nya terkait Evaluasi Dinas pendidikan Aceh.

Zulvi menyampaikan bahwa tidak ada relevansi dukung atau tidak mendukung dinas pendidikan Provinsi aceh yang hari ini   kita sama sama mendorong   bagaimana perubahan pendidikan di Provinsi Aceh, artinya disaat terjadi perbaikan pendidikan di situlah kita harus mendukung . 

"PII tetap tetap konsisten untuk mendorong disegerakan evaluasi dinas pendidikan, Dorongan ini kita aktualisasikan  dengan aksi. Agar seluruh elemen ikut dalam mendukung dan mendorong pendidikan ke Arah yang semestinya terutama di bidang mutu pendidikan di Aceh. Disaat birokrasi pendidikan di aceh tidak bergerak ke arah sana" Kata Zulvi. 

"PII adalah organisasi pelajar tertua di Indonesia yang fokus terhadap pengembangan pendidikan, oleh karena nya PII ada untuk pendidikan" Tambahnya.

Zulvi menilai dalam upaya ini tidak ada relevansi dukung mendukung apalagi mendukung mereka yang minim kebijakan terkait perbaikan pendidikan. Justru yang harus diapresiasi adalah aktor praktis pendidikan di Aceh seperti para tenaga didik dan elemen pendukungnya. 

Pendidikan adalah sistem. Sistem harus dijalankan secara teknis baik dari segi perbaikan maupun peningkatan. Tidak ada manfaatnya dukung mendukung atau saling apresiasi terhadap kinerja satuan kerja pendidikan tanpa aksi nyata terhadap perbaikan pendidikan di Aceh. Jangan sampai elemen masyarakat larut dalam kepentingan kepentingan dengan cara dukung mendukung sehingga tidak ada konsep strategis untuk pendidikan Aceh." Sebutnya.

"Yang di apresiasi Adalah tenaga honorer, para pendidik yang senantiasa tanpa mengenal waktu mendidik penerus bangsa yang kita tau selama ini jarang terlihat apalagi di sentuh oleh dinas pendidikan Aceh. Sedangkan untuk dinas pendidikan dengan progres kinerja yang stagnan bahkan cenderung menurun harusnya dikritik dengan basis argumentasi." 

Zulvi mengajak masyarakat untuk sadar terhadap realitas pendidikan dan pentingnya sistem pendidikan yang baik di Aceh. 

"Masyarakat Aceh dari berbagai elemen harusnya sadar pentingnya memperhatikan pendidikan di Aceh. Karena garansi terhadap masa depan Aceh ya baiknya pendidikan di Aceh. Dan sebagai pengelola Aceh kedepan yaitu para pelajar, mahasiswa dan pemuda harus turut aktif mengawal pendidikan di Aceh dan memberikan aksi nyata terhadap perbaikan sistem pendidikan di Aceh." Tutup Zulvi Al Hafiz Jeumpa. (Mi)