LIPUTANGAMPONGNEWS.ID - Proyek pembangunan Green House di Desa Subulussalam Utara, Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam, mengalami kegagalan pelaksanaan pada tahun 2024. Berdasarkan pantauan tim media pada Senin, 6 Januari 2025, proyek dengan anggaran sebesar Rp 40.095.000, yang direncanakan memiliki volume 4x7 meter dengan durasi pekerjaan 30 hari, belum terealisasi.

Proyek ini bertujuan untuk mendukung program pemberdayaan masyarakat, khususnya Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di desa tersebut. Namun, hingga kini, penyebab pasti terhambatnya pembangunan ini masih belum jelas.

Diduga beberapa faktor yang mungkin menjadi penyebab kegagalan pembangunan antara lain:

1. Masalah Anggaran: Kemungkinan adanya kendala dalam pencairan atau pengelolaan dana desa.

2. Kendala Teknis: Ketidaktersediaan bahan bangunan atau kesulitan dalam mobilisasi alat dan tenaga kerja.

3. Keterlambatan Administrasi: Proses perizinan atau dokumen yang belum selesai.

4. Faktor Cuaca atau Alam: Kondisi cuaca yang tidak mendukung.

Kepala Desa Subulussalam Utara, H. Durasa Lembong, melalui pesan WhatsApp menyampaikan bahwa semua barang dan alat untuk pembangunan Green House telah tersedia. "Tinggal pemasangan saja, insya Allah akan kami selesaikan secepatnya," ujarnya.

Terkait kendala pada tahun 2024, ia membenarkan bahwa proyek ini mengalami hambatan teknis. "Betul, ada kendala pada masa pekerjaan tahun 2024. Namun, alat dan bahan untuk pembangunan sudah siap," jelas H. Durasa.

Masyarakat kini menunggu langkah konkret dari pemerintah desa untuk memastikan proyek ini dapat segera direalisasikan demi mendukung program pemberdayaan masyarakat di Subulussalam Utara. (BM)