Gubernur Lemhannas Titip Pesan Presiden Kepada DPP LIRA: Efisiensi Anggaran untuk Kemandirian Bangsa
Foto : Dr. H. TB. Ace Hasan Syadzily, M.Si. Gubernur Lemhannas dan juga Anggota Dewan Pembina DPP LIRA. | LIPUTAN GAMPONG NEWS
LIPUTANGAMPONGNEWS.ID | Jakarta - Jajaran pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) baru-baru ini melakukan pertemuan penting dengan Gubernur Lemhannas, Tb. Ace Hasan Syadzily, di kantor Lemhannas, Selasa (18/2).
Dalam pertemuan tersebut, Gubernur Lemhannas yang juga anggota Dewan Pembina DPP LIRA menyampaikan pesan strategis dari Presiden Prabowo Subianto mengenai efisiensi anggaran sebagai langkah menuju kemandirian bangsa.
Acara yang turut dihadiri oleh beberapa pengurus DPP LIRA, seperti Frans Watu, Hadi Purwanto, Rofi'atul Fitriyyah, dan Astrid Nadya Rizqita, serta perwakilan dari Lemhannas.
Andi Syafrani, Presiden DPP LIRA, menyampaikan bahwa Gubernur Lemhannas juga merupakan salah satu anggota Dewan Pembina LIRA yang dihormati. Andi menambahkan, hubungan erat antara dirinya dengan Gubernur Ace telah terjalin sejak masa kuliah di UIN Jakarta. "LIRA ingin menjadi bagian dari proses pendidikan kebangsaan yang digelar Lemhannas," ujar Andi.
Harapan LIRA adalah untuk bisa berpartisipasi dalam pendidikan reguler yang diadakan oleh Lemhannas, sebuah lembaga yang memiliki peran vital dalam memperkuat ketahanan nasional Indonesia.
Menanggapi hal ini, Gubernur Lemhannas dengan antusias mengungkapkan kesediaannya untuk mengajak LIRA berkolaborasi dalam pendidikan kebangsaan yang diselenggarakan oleh Lemhannas.
Namun, ia menekankan bahwa partisipasi LIRA harus memenuhi kualifikasi tertentu, mengingat pendidikan Lemhannas biasanya diikuti oleh pejabat negara dan pemimpin lainnya.
Pembicaraan pun berlanjut ke tema yang lebih aktual, terutama mengenai program pemerintah yang dipimpin oleh Presiden Prabowo. Dalam suasana yang akrab, Gubernur Ace berbagi cerita mengenai diskusi yang baru saja ia lakukan dengan Presiden Prabowo dan jajaran menteri terkait.
"Pesan dari Pak Prabowo adalah, mungkin dalam satu hingga dua tahun ke depan, kita harus berpuasa terlebih dahulu. Tujuannya adalah agar negara ini bisa menjadi lebih kuat, mandiri, dan tidak tergantung pada pinjaman luar negeri," jelas Ace.
Selama pertemuan tersebut, beberapa ide dan gagasan juga muncul dari pengurus DPP LIRA. Hadi Purwanto, Wakil Presiden DPP LIRA, mengajukan ide tentang tax amnesty, sementara Astrid Nadya Rizqita, Menteri Luar Negeri DPP LIRA, mengungkapkan pentingnya meningkatkan kekuatan pertahanan negara, baik dari segi hard power maupun soft power, mengingat situasi global yang semakin kompleks.
Gubernur Ace merespon positif semua gagasan yang disampaikan, dan menekankan bahwa ketahanan negara tidak hanya bergantung pada sektor pertahanan fisik, tetapi juga pada pengelolaan kebijakan yang bijaksana, termasuk efisiensi anggaran negara.
Andi juga menyampaikan bahwa LIRA akan menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II setelah Lebaran dan berharap Gubernur Lemhannas dapat hadir untuk memberikan pembekalan mengenai wawasan kebangsaan kepada seluruh jajaran pengurus LIRA di seluruh Indonesia. "Undangan resmi akan kami kirimkan setelah persiapan," ujar Andi.
Menutup pertemuan, Gubernur Ace meminta bantuan LIRA untuk menyampaikan pesan penting dari Presiden Prabowo kepada masyarakat luas, terutama mengenai pentingnya program Makan Bergizi Gratis, efisiensi anggaran, dan program prioritas lainnya yang bertujuan untuk memperkuat kemandirian bangsa Indonesia di masa depan. Dengan semangat kebersamaan dan komitmen yang kuat, LIRA bertekad untuk mendukung terwujudnya visi ini demi kemajuan bangsa.
Perjumpaan ini menunjukkan sinergi yang semakin kuat antara Lemhannas dan LIRA, dengan harapan besar agar kerjasama ini dapat memberikan kontribusi signifikan bagi pembangunan nasional yang berkelanjutan dan mandiri. (**)