LIPUTANGAMPONGNEWS.ID - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Pidie Jaya, Aceh Teuku Zulfan angkat bicara terkait bobroknya pelayanan medis di RSUD Kabupaten Pidie Jaya, Kamis (25/5).

Meninggalnya seorang bayi di ruang NICU RSUD Pidie Jaya, Rabu (24/5) kemarin akibat tidak adanya alat pendukung Continuous Possitive Airway Pressure (CIPAP) untuk menunjang penanganan bayi emergency. 

Semua CIPAP terpakai untuk pasien emergency lainnya, sehingga sudah tidak ada lagi untuk kebutuhan bayi tersebut yang sedang mengalami sesak nafas. 

Menurut Teuku Zulfan, pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pidie Jaya dinilai masih jauh dari yang diharapkan. Masih banyak masyarakat yang tidak terlayani akibat kelalaian dari petugas. 

Penilaian itu diungkapkan anggota DPRK Pidie Jaya, Teuku Zulfan, Kamis (25/5/2023). Menurutnya, RSUD sebagai rumah sakit milik pemerintah, seharusnya menjadi pionir dalam pelayanan kesehatan yang maksimal. Namun kenyataan itu terbalik, masyarakat justru banyak yang mengeluhkan.

"Pelayanan RSUD ini masih sangat kita sayangkan. Makanya ke depan, RSUD Pidie Jaya jangan lagi seperti itu. Berikan pelayanan terbaik dan masyarakat menjadi sehat. Kami DPRK Pidie Jaya, akan terus memantau hal itu," kata Zulfan.

Dikatakan politikus Partai Gerindra, RSU milik Pemkab Pidie Jaya itu memiliki fasilitas medis yang lengkap. Hal ini seharusnya dibarengi dengan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat.

"Masyarakat itu butuh pelayanan medis yang maksimal bukan alasan dari paramedis," pungkasnya. (**)