LIPUTANGAMPONGNEWS.ID - Bencana Gempa Bumi dan Tsunami Aceh pada 2004 menjadi salah satu tragedi paling memilukan dalam sejarah Indonesia.

Dengan kekuatan gempa 9,2 SR dan gelombang tsunami setinggi 30 meter, bencana ini menelan ratusan ribu korban jiwa dan meninggalkan luka mendalam bagi masyarakat Aceh.

Namun, dari balik duka itu, lahir kisah-kisah inspiratif tentang keberanian, kepedulian, dan pengabdian tanpa batas.

Salah satu sosok yang mencerminkan nilai-nilai tersebut adalah Zulkarnaini, seorang relawan yang tergabung dalam KSR-PMI Unit 04 Universitas Malikussaleh, Aceh Utara.Dua dekade lalu, Zulkarnaini menjadi salah satu garda terdepan dalam proses evakuasi korban tsunami. Dengan moto hidupnya, "Tiada Hari Tanpa Pengabdian", ia bekerja tanpa pamrih di tengah puing-puing kehancuran.

Tidak hanya mengumpulkan jenazah korban, Zulkarnaini juga berperan besar dalam membangkitkan semangat gotong royong di masyarakat yang tengah dirundung duka. Dedikasinya sebagai relawan saat itu menjadi simbol harapan dan kebersamaan di tengah tragedi.Kini, Zulkarnaini melanjutkan semangat pengabdiannya di pemerintahan daerah, tepatnya di Sekretariat Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Pidie Jaya.

Dalam perannya, ia tidak hanya menjalankan tugas administrasi, tetapi juga aktif mendukung berbagai program pemberdayaan nelayan dan pembudidaya ikan.

“Bagi saya, pengabdian adalah panggilan hati. Apa pun perannya, baik di lapangan sebagai relawan maupun di balik meja sebagai sekretaris, tujuan saya tetap sama: memberi manfaat bagi masyarakat,” ungkapnya dengan penuh semangat.

Kisah Zulkarnaini adalah cerminan bahwa semangat kemanusiaan tidak pernah padam. Dari seorang relawan tangguh hingga menjadi pelayan masyarakat di bidang kelautan, ia membuktikan bahwa pengabdian bisa diwujudkan dalam berbagai bentuk.

Melalui kiprahnya, Zulkarnaini berharap dapat menginspirasi lebih banyak orang untuk membantu sesama. Baginya, kebahagiaan sejati adalah melihat masyarakat terbantu dan bangkit dari kesulitan.Sosoknya adalah teladan nyata bahwa di tengah bencana, selalu ada harapan yang bisa dibangun melalui ketulusan dan pengabdian. Dan saat ini juga aktif sebagai pengurus PMI Kabupaten Pidie Jaya.(**)