Liputangampongnews.id - Hari kesepuluh Muharram atau hari Asyura adalah salah satu hari istimewa yang ditunggu-tunggu Muslimin. Tahun ini, Asyura akan bertepatan Kamis (19/08). 

Tradisi membuat bubur asyura yang biasa dilakukan menyambut 10 Muharam, digelar di SMPN 1 Trienggadeng, Kabupaten Pidie Jaya. Selain itu, santunan semua  anak yatim/piatu juga dilakukan oleh kepala sekolah dan para dewan guru setempat.

Pantauan liputangampongnews.id di lokasi, para dewan guru SMP Negeri 1 Trienggadeng pada Kamis (19/08), secara bergotong royong memasak bubur Asyura. Setelah masak, bubur dibagikan kepada seluruh warga SMP Negeri 1 Tringgadeng.

Kepala SMP Negeri 1 Trienggadeng, Drs. H. Fadhlullah, mengatakan, tradisi memperingati hari Asyura merujuk pada sejarah umat Islam. Banyak peristiwa penting sejarah para nabi yang terjadi pada 10 Muharram.

"Semoga kebersamaan yang tampak dalam kegiatan memasak bubur Asyura ini bisa terjalin terus, sehingga dapat memajukan SMP Negeri 1 Trienggadeng kedepannya" harap Kepala Sekolah.

Kegiatan itu dilakukan guna melestarikan tradisi umat islam di daerah Kabupaten Pidie  Jaya yang dilakukan setiap 10 Muharram. Dalam membuat bubur Asyura, seluruh dewan guru bersama-sama memasaknya. 

“Kami juga melakukan santunan kepada semua anak yatim/piatu yang ada di sekolah. Dimana, 10 Muharam juga merupakan hari lebaran anak yatim (idul yatama), hari suci untuk mensyukuri nikmat Allah SWT." sebut Pak Fadh mengutip pernyataan para Ulama.

Salah satu siswa, Rafi Mukhalis  (kelas IX) mengatakan, seingat dia belum pernah ada di sekolah acara seperti ini sebelumnya. "Baru hari ini kami merasakan ada khanduri bubur Asyura sekaligus santunan anak yatim dari sekolah," akuinya dibenarkan siswa lainnya.(*)